
Di mencakung menunggu capung. Mencangkung di mejanya. Ya, dari mejanya ia melihat capung mendengung di dahan lengkung. Capung dinanti sejak rasa jengah menggelembung. Dia telah lama menunggumu wahai capung.
Capung menggerung. Sayap hijau bening bak kaca, kepala biru. Seketika dia rasakan jiwanya melesat bersama capung. He, rasanya ikut terbang bersama capung meninggalkan setumpuk pekerjaan di meja yang menggunung.
Meski sang capung bukannya capung yang dikejarnya ketika kecil dulu, melihat kepakkan sayapnya, he, cukuplah menggenapkan asanya lagi. Begitulah melesat sejenak ke layar notebook menunggu capung. Mencapung, ah indah juga.
Meski sang capung bukannya capung yang dikejarnya ketika kecil dulu, melihat kepakkan sayapnya, he, cukuplah menggenapkan asanya lagi. Begitulah melesat sejenak ke layar notebook menunggu capung. Mencapung, ah indah juga.