Menunggu Capung

Di mencakung menunggu capung. Mencangkung di mejanya. Ya, dari mejanya ia melihat capung mendengung di dahan lengkung. Capung dinanti sejak rasa jengah menggelembung. Dia telah lama menunggumu wahai capung.
Capung menggerung. Sayap hijau bening bak kaca, kepala biru. Seketika dia rasakan jiwanya melesat bersama capung. He, rasanya ikut terbang bersama capung meninggalkan setumpuk pekerjaan di meja yang menggunung.
Meski sang capung bukannya capung yang dikejarnya ketika kecil dulu, melihat kepakkan sayapnya, he, cukuplah menggenapkan asanya lagi. Begitulah melesat sejenak ke layar notebook menunggu capung. Mencapung, ah indah juga.
Meski sang capung bukannya capung yang dikejarnya ketika kecil dulu, melihat kepakkan sayapnya, he, cukuplah menggenapkan asanya lagi. Begitulah melesat sejenak ke layar notebook menunggu capung. Mencapung, ah indah juga.
Capung Oh Capung...
ReplyDeleteSiang Bunda, smga hari Bunda menyenangkan hari ini..
Hehehe.... mencapung... Saya jadi berpikir seperti naik helikopter :D
ReplyDeletedragon fly! dan aku teringat sepatu saat kecil dulu. heheheh merk dragon fly!
ReplyDeleteCapung... ternyata aku pun sekarang jarang sekali melihatnya. Kemana capungku pergi..?
ReplyDeletenote yg indah mba,...dan capungnya adalah mahluk kecil yg pernah menjadi keisenganku bermain dengannya,..mahluk kecil yg indah mba.
ReplyDeleteTernyata capung bahaya juga nih, bisa mengajak bunda meninggalkan pekerjaan...hehehe.
ReplyDeleteSalam hangat & sehat selalu...
Maaf baru berkunjung kembali...
@all (Laksamana Embun, G, Nurudin, Catatan Kecilku, Senja, Noor, semua) terimakasih komentarnya. Mohon maaf baru membuka blog lagi. Inipun belum bisa lelauasa karena saya sedang ada tugas ke Jambi. He, buka blog sebentar menyiapkan tulisan sebagaimana janji saya pada Trimatra besok. Selamat malam semua.
ReplyDeleteSelamat malam bu elly suryani...apa kabar?
ReplyDeleteistilahnya unik. mencapung...sip deh
ReplyDelete