Kehangatan Yang Enggan Dibagi
Seseorang sedang asyik dibuai kenikmatan. Kenikmatan yang memang miliknya. Kenikmatan yang hangat, katanya. Hangat yang membuai dan membuatnya bahagia. Itu nampak jelas di wajahnya. Wajah yang sumringah. Berseri-seri bak sinar pagi yang menyingsing.
Tiba-tiba ada yang mengganggu kehangatannya. Tentu saja ia tepiskan. Ketika sang pengganggu mengendap-endap mendekati miliknya, segera ia halau dengan tegasnya. Rupanya, he, sang pengganggu sangat agresif dan tak kenal lelah. Saat ia sedikit lengah, sang pengganggu berhasil menghampiri dan mengambil alih miliknya. Iap menjadi berang. Mukanya memerah,. Iapun berkata,
"Ambilah untukmu saja..."
"Tak sudi aku berbagi" tegasnya lagi sambil meninggalkan sesuatu yang menjadi miliknya itu.
Kelihatannya ia benar-benar enggan berbagi. Ya, siapakah yang mau berbagi milik ? Anda mau ? Saya tidak. Itulah gesah seseorang yang tadi pagi sedang asyik menikmati hangatnya suasana. Dalam hal ini ia benar-benar tak ingin berbagi.
He, tentu saja ia enggan berbagi. Begitulah keasyikan seseorang yang sedang menikmati kehangatan secangkir kopi. Ia enggan berbagi kehangatan secangkir kopinya dengan seekor lalat, hehe. Lalat yang tadi pagi mengendap-endap lalu berhasil masuk ke dalam secangkir kopi hangatnya.
Huff, saya tak sanggup meneruskan kisah ini kawan. Terlalu menggelikan bagi saya melihat wajahnya yang mengkerut karena secangkir kopinya berhasil dibajak sang lalat. Secangkir kopi yang terpaksa ia tinggalkan karena telah dimasuki sang lalat, hehe. Selamat pagi semua.
Tiba-tiba ada yang mengganggu kehangatannya. Tentu saja ia tepiskan. Ketika sang pengganggu mengendap-endap mendekati miliknya, segera ia halau dengan tegasnya. Rupanya, he, sang pengganggu sangat agresif dan tak kenal lelah. Saat ia sedikit lengah, sang pengganggu berhasil menghampiri dan mengambil alih miliknya. Iap menjadi berang. Mukanya memerah,. Iapun berkata,
"Ambilah untukmu saja..."
"Tak sudi aku berbagi" tegasnya lagi sambil meninggalkan sesuatu yang menjadi miliknya itu.
Kelihatannya ia benar-benar enggan berbagi. Ya, siapakah yang mau berbagi milik ? Anda mau ? Saya tidak. Itulah gesah seseorang yang tadi pagi sedang asyik menikmati hangatnya suasana. Dalam hal ini ia benar-benar tak ingin berbagi.
He, tentu saja ia enggan berbagi. Begitulah keasyikan seseorang yang sedang menikmati kehangatan secangkir kopi. Ia enggan berbagi kehangatan secangkir kopinya dengan seekor lalat, hehe. Lalat yang tadi pagi mengendap-endap lalu berhasil masuk ke dalam secangkir kopi hangatnya.
Huff, saya tak sanggup meneruskan kisah ini kawan. Terlalu menggelikan bagi saya melihat wajahnya yang mengkerut karena secangkir kopinya berhasil dibajak sang lalat. Secangkir kopi yang terpaksa ia tinggalkan karena telah dimasuki sang lalat, hehe. Selamat pagi semua.
Sang lalatnya apa tidak mengetuk pintu ketika masuk?
ReplyDeleteRupanya memang lalat tengah kedinginan, mbak, hingga tenggelam di telaga hitam hangat itu.
ReplyDeleteAaah ... kenikmatannya hilang deh.
Selamat siang, mbak
Lalat yg menyebalkan,,,,,hahhaa,,,,
ReplyDeletesalam sobat
ReplyDeletewah enggan berbagi dalam menikmati kehangatan secangkir kopi.
makanya lalat deh yang duluan.
Seekor lalatpun ingin menikmati kehangatan kopi. Hanya saja ia tak bisa membuat sendiri, apalagi membeli.
ReplyDeleteSelamat siang. Semoga sehat selalu.
Hmmmm...sayapun sedang menikmati secangkir kopi hangat di siang yang lumayan panas.
ReplyDeleteAku rasanya juga enggan berbagi nih mbak... :D
ReplyDeleteaku jga kadang engga berbagi kenikmatan
ReplyDeletedan merasa terusik saat ada yang mengganggu kenikmatan
kasihan si lalat ya, Bu!
ReplyDeletesemoga dia mendapat kenikmatan yang lain deh...
hihihi...
Lalatnya rupanya mau ngopi juga...:)
ReplyDeleteIni penemuan baru, bahwa lalat suka ngoppi juga, tak hanya alm mbag surip yg suka ngopi...
Oia mbak ada info baru di blog sya..
@all (Nuansa Pena, Annie, Maryo, Nura, Yans, Catatan Kecilku, Itik Bali, Bahauddin Amyasi, Laksamana Embun, semua) terimakasih koemntarnya. Ya, kelihatannya dia mmeang tak ingin berbagi. Ambil cangkir baru, bikin kopi lagi beres. Kopi yang lama, dihibahkan buat sang lalat saja, haha.
ReplyDeletehehehe,...kisah manis dan ringan yg dikemas sangat apik oleh mba elly,awalnya membaca tulisan ini imajinasi sdh mengembara jauh...ternyata lalat hehehe... :D
ReplyDeleteSelamat malam... wah kalau malam2 minum kopi, bisa payah, haha! Kecuali mau menonton bola sampai pagi.
ReplyDeleteIh Katanya kalo kena lalat malah disuruh dicelupkan skalian mbak lalatnya, katanya disisi ke2 sayapnya adalah racun dan obat... heheh
ReplyDeleteMoga besok nggak kena lalat lagi ya... :-)
ReplyDeletelalatnya kasihan... kenapa g dikasih dikit aja..hehe ^^
ReplyDeletesy pendatang baru, tulisan antum bagus2, bisa dijadikan inspirasi menulis..
kunjungi blog sy juga ya..:) http://positifhealing.blogspot.com/
@all (Senja, G, Achen, Buwel) terimakasih koemntarnya. Ya wel, hari ini kelihatannya kopinya gak kena lalat lagi, haha. Selamat pagi semua.
ReplyDeletepagi mbak.. hehehe lalatnya nakal tuh mbak.
ReplyDeleteJangan engkau bagikan cintanya
ReplyDeletetermasuk kopinya
Oh lalat Oh lalat kenapa dirimu minum air kopi nda air putih aja......, he he he he
ReplyDeletehehehe..soalnya lalat bisa menyebarkan penyakit.
ReplyDeleteRupanya lalat juga doyan ngupi kayak saya.
ReplyDeleteSelamat sore Mbak.
malam mbak newsoul... :-D
ReplyDelete