Catatan Sebelum Gelap Tiba
Kegelapan hampir tiba. Ya, senja sudah di depan mata. Seseorang baru saja tiba di rumahnya. Langit mendung menyambut. Hujan baru saja reda. Dedaunan basah. Samar-samar ia bisa mencium bau tanah yang tersiram air hujann.
Hujan, he, seperti biasa selalu menyejukkan baginya. Ia suka suasana hujan, juga suasana setelah hujan. Suasana sejuk dengan ranting dan dedaunanan yang basah membuat jiwanya juga basah. Kebasahan jiwa, hm...., siapa yang tidak suka. Dia suka. Sayapun suka.
Ya, inilah catatan di jiwanya sebelum kegelapan tiba. Agaknya ia menyukai situasi dimana ia bisa tiba di rumah sebelum gelap. Ada sebuah kelegaan, entah kenapa. Setidaknya bisa sholat maghrib bersama keluarga. Mungkin itulah alasannya. Kegelapan, sebentar lagi kau tiba. Selamat datang. Sapalah kami dengan romantismemu yang paling dalam dan paling menyentuh jiwa. Begitulah desisnya kawan.
Hujan, he, seperti biasa selalu menyejukkan baginya. Ia suka suasana hujan, juga suasana setelah hujan. Suasana sejuk dengan ranting dan dedaunanan yang basah membuat jiwanya juga basah. Kebasahan jiwa, hm...., siapa yang tidak suka. Dia suka. Sayapun suka.
Ya, inilah catatan di jiwanya sebelum kegelapan tiba. Agaknya ia menyukai situasi dimana ia bisa tiba di rumah sebelum gelap. Ada sebuah kelegaan, entah kenapa. Setidaknya bisa sholat maghrib bersama keluarga. Mungkin itulah alasannya. Kegelapan, sebentar lagi kau tiba. Selamat datang. Sapalah kami dengan romantismemu yang paling dalam dan paling menyentuh jiwa. Begitulah desisnya kawan.
Pertamanya nggak ya? amankan dulu deh...
ReplyDeleteah jadi berasa ada dalam rumah itu, rindu solat berjamaah bareng bapak dan ibu sama adhek juga ni bunda :)
ReplyDeleteWah, di Pameksan hujan hampir seharian...
ReplyDeleteTapi aku begitu senang hujan!
hujan sejuk..
ReplyDeletesaya penyuka hujan.. :)
aku sangat suka, melihat air hujan jatuh ke tanah kemudian 'meloncat-loncat', letupan2 loncatanya gak tau kenapa seperti membawa ruh yg sejuk, kecuali waktu tinggal di jakarta... abis kalau ujan pasti got naik & baunya ampun deh!
ReplyDeleteselamat malam mba elly,aku juga mengucapkan selamat datang kepada malam...
ReplyDeletebiarlah kepekatannya mengantarku menuju tidur yg lelap ^^
...dan aku tiba di sini saat gelap mulai memudar direbut cahaya pagi, bunda.
ReplyDelete@Bahauddin Amyasi, siiip. Tentunya Pamekasan bertambah sejuk ya
ReplyDelete@Nyuns, boleh nuel, hehe
@Eden, hey perempuanku kemana saja?. Yep, hujan terkadang membuat sebagian jiwa kita menari, asal jangan banjir ya.
@Senja, Halo Senja, kegelapan telah sirna, selamat pagi sobat
@Ivan, pagi juga van. Ayo ngupi dulu yuk.
mengunjungi mba elly kembali,untuk mengucapkan selamat pagi ^^
ReplyDeleteberkunjung pas dah nggak gelap mbak
ReplyDeleteSenangnya bisa jalan2 lagi..
ReplyDeletehore..!!
Aku suka sekali dg bau tanah yg baru kena hujan, mbak.
ReplyDeletebaiklah aku sapa, selamat sore...
ReplyDeletesalam kenal Mbak.. saya dari Palembang..tukeran link yukk.. blognya sudah saya add ke blog saya.. tks..
ReplyDeleteHujan Memberikan Rahmat dan kesejukan...
ReplyDeleteSelamt Mlam Mbak Elly
@SeNja, pagi juga, silahkan SeNja.
ReplyDelete@Lumbung Hati, siiip
@Sigit, welcome's back sobat
@Sang Cerpeneos, selamat pagi mbak fanny
@Rita Asmara, salam kenal juga mbak. Boleh.....
@Laksamana Embun, betul mbun. Selamat pagi Embun.
nice blog..
ReplyDeletesalam kenal ya..