
Untuk kau yang melintas dalam kabut. Jangan takut. Sebab sinar mentari yang hangat sebentar lagi muncul dan menyambut. Kau kan rasakan kabut itu tak menelan bahkan mengrengkuhmu ketika matamu berkedut. Perlintasanmu akan indah sebab kabut menjagamu sejak subuh baru terbentuk.
Jangan merunduk. Sebab kabut meski suramkan mata selalu setia padamu. Bahkan ketika manusia sedang terlelap dibalik selimut. Kabutlah yang selalu setia menjagamu di perlintasan serut. Kabut telah meyampakkan segala jengah yang terbentuk ketika subuh. Maka, kenapakah kau takut melintas dalam kabut ? Jangan. Jangan takut. Sebab kabut hanya sebuah tanda bahwa udara dingin kepada kaum malas. Bukankah ia juga menawarkan sebuah keteduhan dan konsentrasi untuk memulai perjuangan lebih dini !?
Jangan, jangan takut. Sebab akulah kabut. Kabut yang menjagamu ketika awal hari terbentuk. Hari dimana kau bisa memulai perjuangan lebih dini, lebih teduh dan lebih syahdu. Juga tanpa terik dan peluh.