Untuk Kau Yang Melintas dalam Kabut



Untuk kau yang melintas dalam kabut. Jangan takut. Sebab sinar mentari yang hangat sebentar lagi muncul dan menyambut. Kau kan rasakan kabut itu tak menelan bahkan mengrengkuhmu ketika matamu berkedut. Perlintasanmu akan indah sebab kabut menjagamu sejak subuh baru terbentuk.

Jangan merunduk. Sebab kabut meski suramkan mata selalu setia padamu. Bahkan ketika manusia sedang terlelap dibalik selimut. Kabutlah yang selalu setia menjagamu di perlintasan serut. Kabut telah meyampakkan segala jengah yang terbentuk ketika subuh. Maka, kenapakah kau takut melintas dalam kabut ? Jangan. Jangan takut. Sebab kabut hanya sebuah tanda bahwa udara dingin kepada kaum malas. Bukankah ia juga menawarkan sebuah keteduhan dan konsentrasi untuk memulai perjuangan lebih dini !?

Jangan, jangan takut. Sebab akulah kabut. Kabut yang menjagamu ketika awal hari terbentuk. Hari dimana kau bisa memulai perjuangan lebih dini, lebih teduh dan lebih syahdu. Juga tanpa terik dan peluh.


Comments

  1. kabut adalah keindahan ketika aku membingkainya dalam imaji dan gambar lukisan....
    tapi ketika aku berhadapan langsung dengannya, aku semakin takut akan mistisme nya,,,
    mungkin inilah kata yang kan kabut katakan padaku ketika aku tiba2 merasa begitu takut padanya.... ^___^

    hey sahabat,,,, salam siang yang cerah,,,,
    aku baru saja menyempatkan diriku untuk blogwalking lagi hari ini di sela kesibukan yang seringkali tak bisa ku kompromikan ^_^...

    sudikah engkau membaca karya tulisan ku yang baru saja kutuangkan? aku ingin engkau datangi dan bersama menyelami karya yang aku pertuliskan... seperti kabutmu yang makin hangat membayang imajiku tentang rengkuhannya...
    mampir yah sahabat... disini :
    http://wiedewriter.blogspot.com/2011/02/perih-ada-bersama-kenyataan.html

    ReplyDelete
  2. tapi, kabut itu jadi ngga bisa lihat hahaha. Nice job. Like it.

    ReplyDelete
  3. kabut .. bisa menyejukkan, bisa pula membahayakan. Perlu 'legawa' sekaligus cermat untuk bisa menikmatinya.

    ReplyDelete
  4. gelap..misterius..menakutkan...tapi kita selalu ingin bersama kabut :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.