Jangan Kirimi Aku Bunga, Kirim Saja Nafas Cintamu

Jangan kirimi aku bunga. Kirimi saja aku nafas cinta. Jangan kirimi aku mawar, kirimi saja aku desahan angin ketika pagi dan sore tiba dari mulutmu. Sebab mawarmu menusukkan durinya. Sedang nafas cintamu selalu menyejukkan jiwa.Seperti sejuknya embun pada dahan ilalang pada pagi yang ungu.
Jangan kirimi aku bunga, kirimu saja aku nafas cintamu. Sebab kau semesta. Selalu saja aku tak bisa berpaling darimu. Aku ada pada dirimu. Menjadi ada hanya karena kau ada.
Cinta memang selalu menjadi penyejuk jiwa...
ReplyDeletekata-katanya indah, aku suka.. :)
ReplyDeleteyang dimaksud apa mbak? anginkah? cintakah?
ReplyDeletehehe..
@all (Noor, danis, Jimox dan semua) terimakaish komentarnya. JiMox, ini hanya tentang kerinduan seorang manusia pada kebersahajaan alam semesta. Sebagaimana ditulis di atas, kau adalah semesta.
ReplyDeleteoalah ya mbak. maklum, agak susah untuk mencerna bahasa puitis kayak gini mbak. hehe...
ReplyDeleteJangan kirimi aku bunga,
ReplyDeletekerana bunga selalu akan cepat layu...
kirimkan saja aku nafas cintamu,
kerana nafas cintamu membuat aku selalu hidup di dalam jiwamu...
wah... nice posting kawan...
aku jadi merindukan keberadaannya. Kapan dia akan ada disisiku.....
ReplyDeletejadi kepengen nelpon suami, suruh dia cepat pulang. hihihi
ReplyDeleteBagaimana kalau yang aku kirim bukan bunga mawar mbak, tapi bunga yg tak ada durinya. Aku ingin mengirimkan wanginya kepada semesta... :)
ReplyDeletetapi aku ingin mengirim bunga dan cinta....:D
ReplyDeleteartikel yang bagus
ReplyDelete