Terlalu..!

Ini hari yang aneh. Aneh buat saya hingga saya berkata dalam hati,  "Terlalu!". Entah ini pertanda apa. Sayapun mulai berpikir. Jangan-jangan karena ini menjelang akhir tahun. Kejenuhan memuncak. Mungkin memuncak di banyak kepala hingga memunculkan kata "Terlalu!"tadi. Entahlah...

Terlalu yang pertama, tadi pagi kejadiannya. Kendaraan yang saya parkir dengan nyaman dan aman, tiba-tiba menjadi tidak aman karena diserempet kendaraan lain yang sedang mencoba parkir. Padahal, area cukup luas. Setelah menyerempet, kendaraan tersebut ngacir dengan terbirit-birit. Meninggalkan petugas keamanan yang hanya bisa tertunduk lesu. Oh, musibah memang bisa datang kapan saja.

Terlalu yang kedua, uang kinerja di pabrik tempat kami bekerja tidak jadi keluar hari ini. Padahal kantong sudah menipis. Padahal lagi,  ingin libur keluarga ke rumah adik saya yang tinggal di kota lain. Hehe, alamat akan menarik sisa uang di ATM untuk menyambung hingga ke hari Selasa. Payah.

Terlalu ketiga, sore ini saya tiba-tiba kehilangan semangat. Padahal berkas di meja saya masih menumpuk. Kalau tidak selesai sore ini, terpaksa saya harus lembur sabtu dan minggu. Soal kehilangan semangat ini, tidak ada jalan lain saya harus keluar sebentar dari kesibukan pekerjaan saya. Sebentar saja. Berkutat sejenak di blog ini. Alhamdulillah. Melihat blog ini semangat saya bangkit lagi. 

Begitulah. Jangan menyepelekan umpatan terlalu di kepala kita. Renungkanlah walau sejenak. Carilah hikmahnya. Keluarlah dari kotak. Carilah solusinya. Sebab hidup harus terus berjalan. Salam. 

Comments

  1. terlalu kak demo aja tuh pabrik ..hahahaha

    ReplyDelete
  2. semangat gan sebagai pecinta blog saling menyemangati nih

    ReplyDelete
  3. Begitu banyak kejadian yg menurutku "terlalu" akhir2 ini. Dan sepertinya banyak orang yg mulai bisa menikmati hal2 yg berbau "terlalu" ini hehehe

    ReplyDelete
  4. semangat mbak! tinggalkan saja kata terlalu!

    ReplyDelete
  5. semangat mbak... Pasti ada hikmah dibalik semua kejadian... :smile: :smile: :smile:

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.