Sebuah Pagi Tanpa Secangkir Kopi

Kemarin kejadiannya. Sungguh, tentu bukan pagi yang menarik buatku. Sebab pagi tanpa kopi adalah sebuah kehambaran. Pagi yang tak beraroma. Pagi yang tak melahirkan inspirasi. Pagi yang tak menghentak...


Maka karena hentakkan itu kubutuhkan, kutinggalkan wisma itu menuju sebuah tempat dengan aroma dan asap yang kubutuhkan. Tentu saja, sebuah kedai kopi. Kedai roti dan kopi itu lagi. Sudah hampir pukul sebelas. Meski siang hampir menjelang, akhirnya ngopi juga. Mari ngopi. Maaf, bukan promosi... 



Comments

  1. sayang daku kurang suka ngopi,kalau suka kan bisa sama-sama xixi.love,peace and gaul.

    ReplyDelete
  2. segelas kopi dan roti....mantap deh! bikin hidup makin hidup :)

    ReplyDelete
  3. Hmmm..aroma kopinya tercium sampai kesana hehe..pasti sedap banget ya,,bagi dooong kopinnya

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.