Sajak Kabut




Aku temukan seonggok kabut lepas

Tipis, kelabukan mata saat ia di hadapanku

Tak miliki bentuk yang jelas

Tak tertangkap di jemariku



Membias dan menghilang

Tak terjamah hanya terasa

Terpandangi saat ia melintas pulang

Lalu tiada, binasa



Kabut yang sirna

Lalu ada selapis tipis kelabu entah dimana

Rasanya di dada

Mengisi ruangnya sambil ia tertawa



Gambar diambil dari sini

Comments

  1. kabut bagi sebagian orang terasa dingin, sunyi dan menyeramkan, padahal taka akan datang kabut kecuali untuk menambah hening dan damainya suasana...:))

    ReplyDelete
  2. met hari minggu bunda, met libur dan santai sejenak, jiahahahaha..Mengisi ruangnya sambil ia tertawa

    ReplyDelete
  3. awas kabut bisa menutupi penglihatan mu, met hari minggu dan met hari santai

    ReplyDelete
  4. Ah kabut... saya juga merasa berkabut hari2 belakangan ini, terutama karena flu, batuk, pilek dan radang tenggorokan, :'( sangat mengganggu kenyamanan.

    ReplyDelete
  5. kabut,..sering kutemukan saat kembali kampung halaman. kadang mengaburkan pandangan...indah mba ku :)

    ReplyDelete
  6. Kabut dingin antara kerinduan yang selalu memanggilku pulang...

    teruskan menulis kawan...
    Salam hangat...

    ReplyDelete
  7. Saya melihat sajak kabut, saya menyukainya, saya jatuh didalamnya

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.