Gerobak Buruk, Sapi Gila


Seseorang sedang terpekur menatap berita televisi. Tubuhnya lelah, pikirannya sedang penuh. Entah berita apa saja yang telah ia saksikan hingga dahinya berkerut dan senyumnya yang tadi ada mendadak lenyap dari wajahnya. Mungkin berita seputar kehebohan dan keruwetan The Age dan Wikileaks Mungkin tentang berita Tsuami di Jepang. Maka tiba-tiba saja ia ia merasa dunia ia telah begitu kacau dan tua, lalu teringat sebuah pemeo lama di kampungnya. Gerobak Buruk, Sapi Gila.

Maaf bila anda asing dengan istilah itu. Sebab dia belum menemukan padanan kata yang pas. Agak malas memikirkan padanan katanya. Begitulah ia mendesis sambil menghirup secangkir kopinya, masih dengan dahi berkerut. Ya ya ya. Mungkin maknanya sama dengan sebuah situasi yang ditunjukkan oleh sebuah gerobak buruk ditarik oleh sapi gila. Bayangkanlah bila sebuah gerobak buruk ditarik oleh sapi gila...!? bagaimana jalannya gerobak itu...?

Sebab apakah dia mendadak memikirkan pemeo lamanya, Gerobak Buruk (butut), Sapi Gila itu..? Entahlah. Ia tak menjawab. Menurut anda, apa yang dipikirkannya ? Kira-kira berita apa saja lagi yang telah ia saksikan di televisi tadi hingga ia berpikir seperti itu?

Ya, bisa banyak kemungkinan. Dan bisa pula cuma pikiran alam bawah sadarnya saja, bahwa tubuh yang lelah dan pikiran yang penuh itu perlu beristirahat (jika tidak akan fatal, seperti halnya gerobak buruk, sapi gila). Sebab akhir pekan telah tiba. Mari beristirahat dan menikmati hari dengan tersenyum. Singkirkan kesumpekkan. Salam.

Comments

  1. Ah biar sajalah Mbak... sudah puyeng memikirkan "mereka", mereka ternyata ga memikirkan kita :'(

    ReplyDelete
  2. ::: hihihihi, benar juga kata kampung fiksi itu, hihihihi.... ^_^

    ReplyDelete
  3. bunda Elly apa kabarmu? hehehehe..... salam hangat yah bunda di sore cerah ini ^_^

    ReplyDelete
  4. apa kabar bunda? maaf baru mampir. ooh ya, bunda sudah punya pasangan kolaborasi belum?

    ReplyDelete
  5. @all (Embun, G, Wied, Tanpa Bingkai, Ivan, semua) terimakasih komentarnya. G, hehe, begitulah. Ivan, saya sudah ada pasangan van. Sm mba Dianing Widya (penulis novel "Sintren" mau gak ?, dia belum ada pasangan tuh di grup itu.

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.