Mimpi Seorang Aili

Ketika sebuah pagi tiba, Aili sedang tersenyum menatap matahari dari kamarnya. Aili, seorang gadis kecil yang pendiam tapi ia lincah. Di kepalanya muncul aneka tanya sekaligus mimpi. Pertanyaan tentang Tuhan. Pertanyaan tentang surga dan neraka yang tak puas jika hanya ditanyakan pada ayah-ibu, uwak dan guru agama. Aili kecil bertanya pada sesuatu yang menurutnya bersemayam di langit ketika sore yang jingga tiba sambil ia duduk di bawah pohon jambu. Tak jelas apakah langit memberi kepuasaan akan pertanyaannya. Hanya saja, ketika ia bertanya itu ada suara yang bergema di jiwanya. Seperti menjawab,

"Tuhan adalah Maha Segala. Tak seperti yang kau kira tapi keMahaannya akan kau rasa...."
"Jangan hiraukan sorga dan neraka. Berbuat baik bukan karena inginkan surga tapi karena itulah yang harus kau lakukan. Jangan berbuat jahat, bukan karena takut neraka tapi karena itulah yang seharusnya..."

Maka Ailipun tersenyum. Senyum pertanda ia puas dengan jawaban itu. Senyum kanak-kanak yang polos dan bersahaja. Aili yang suka berlari-lari keci juga memanjat pohon. Kadang ia kadang melompat menangkap kupu-kupu dan belalang. Sesekali ia tersenyum sambil ia menyeka peluhnya. Lalu akan tiba di rumah dengan seekor capung diletakkan pada sebatang lidi yang direkatkan oleh gatah nangka.

Angin berhembus. Bunga mekar. Daun jatuh. Aili berkembang dan tumbuh dengan pikirannya. Sementara, dunia berlari begitu cepat, jelas tak sesederhana yang ia kira. Kini ia tak mengerti kenapa ada kasus Cikeusik dan Temanggung. Kenapa manusia menjadi begitu beringas dan menakutkan. Hal-hal yang sudah tak ingin lagi ia pikikan sebab rasanya telah kelu. Betapa dunia telah berubah tak seperti yang dipikirkannya. Betapa aneh.

Flash....., sudahlah. Aili membuang bayangan Cikesik dan temanggung dari kepalanya. Ia ingin tersenyum saja sambil membayangkan mimpinya dulu. Mimpi tentang dunia di luar sana yang diidamkannya. Ya, mimipnya sejak kanak-kanak dulu. Mimpi melanglang buana ke penjuru dunia yang hingga kini belum tercapai. Sebab ia cuma buruh kecil di negeri ini. Buruh yang tidak bisa berharap banyak untuk melancong ke luar negeri sebab disibukkan dengan urusan mengejar kebutuhan sandang dan pangan untuk keluarga. Melancong adalah sebuah mimpi yang jauh. Kasihan Aili.

Tapi, entah kenapa, harapannya melanglang buana ke beberapa penjuru dunia yang dididamkannya tak pernah sirna. Dan entah kenapa, ia merasa akan segera melancong ke penjuru dunia yang ia idamkan. Entah kapan. Maka mari kita dooakan Aili. Semoga mimpinya menjadi kenyataan. Semoga hidupnya berkah. Kenapakah ...? Sebab ia layak didoakan, Sedang para angkara saja perlu kita doakan supaya bertobat dan diampuni perbuatannya, mengapa tidak dengan Aili. Setidaknya ia bukan manusia munafik yang berbuat baik karena mengejar sorga. Dan ia tidak pernah mengganggu siapapun apalagi berbuat angkara. Karena itukah kita layak mendoakannya ? Entahlah. Bagaimana menurutmu kawan ? Salam.

Comments

  1. mm..kalo menurut henny kita layak mendoakannya karena Aili memiliki mimpi. bukankah mimpi itu indah?

    ReplyDelete
  2. "Jangan hiraukan sorga dan neraka. Berbuat baik bukan karena inginkan surga tapi karena itulah yang harus kau lakukan. Jangan berbuat jahat, bukan karena takut neraka tapi karena itulah yang seharusnya..."

    Aili, ia sungguh tak mampu memahami "mereka" yang menganggap paling benar sendiri. Sepertiku, seperti halnya Aili yang lain. Kenapa harus ada pertikaian, entah dengan alasan apa. Seolah kebenaran mutlak hanya milik "mereka".
    Semoga Aili masih bisa tetap bermimpi, dunia di luar sana seperti yang ia idamkan.
    "Tuhan adalah Maha Segala. Tak seperti yang kau kira tapi keMahaannya akan kau rasa...."

    Lama tak singgah dsini, selalu saja sejuk dan menggugah. Semoga selalu baik2 sj.
    salam.

    ReplyDelete
  3. Semoga mimpinya segera terlaksana, tentunya dengan usaha dan doa! Amin!

    ReplyDelete
  4. yay, waktu kecil saya kadagn seperti Aili suka duduk manis dn takjub mengapa langit begitu jauh dan luas...

    ReplyDelete
  5. tentu saja aili pantas didoakan mba ^^

    Tuhan akan mendengar semua permohonan siappaun yg tulus kan mba ? termasuk doa-doa dan harapan aili :)

    ReplyDelete
  6. To : aili, bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi iti (Arai's Quote)

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.