Sehelai daun jatuh ke bumi, itu aku
Sekuntum bunga mekar tak tertahan, itu aku
Hujan mendenting bak tangisan langit, itupun aku
Pelangi muncul setelah hujan reda, he, itu aku lagi
Secangkir kopi asapnya mengepul. itu juga aku
Setangkai ilalang bergoyang ditiup angin sambil tersenyum, itu aku sekali
Sebab aku ilalang yang senang memandang sehelai daun jatuh ke bumi
Aku ilalang yang membunga saat bunga rekahkan kuntumnya
Aku ilalang yang membasahkan jiwa saat hujan mendenting
Aku ilalang yang memuja pelangi
Aku ilalang yang tergila-gila pada aroma secangkir kopi
Akulah segala yang dipandangi ilalang, kapan saja angin berhembus dan ia tersenyum.
Palembang, 7 Januari 2011.
(Entah ini puisi yang memprosa atau prosa yang mempuisi).
Sekuntum bunga mekar tak tertahan, itu aku
Hujan mendenting bak tangisan langit, itupun aku
Pelangi muncul setelah hujan reda, he, itu aku lagi
Secangkir kopi asapnya mengepul. itu juga aku
Setangkai ilalang bergoyang ditiup angin sambil tersenyum, itu aku sekali
Sebab aku ilalang yang senang memandang sehelai daun jatuh ke bumi
Aku ilalang yang membunga saat bunga rekahkan kuntumnya
Aku ilalang yang membasahkan jiwa saat hujan mendenting
Aku ilalang yang memuja pelangi
Aku ilalang yang tergila-gila pada aroma secangkir kopi
Akulah segala yang dipandangi ilalang, kapan saja angin berhembus dan ia tersenyum.
Palembang, 7 Januari 2011.
(Entah ini puisi yang memprosa atau prosa yang mempuisi).
Hembusan angin itulah aku...karena aku senang menatap ilalang menari sambil mengalunkan puisi2 indah :)
ReplyDeletesalam hangat & sehat selalu...
Pagi bunda.. Apa kbar?
ReplyDeleteMbak Elly benar2 pecinta ilalang...
ReplyDeleteDah lama ngak mampir ke Blog Yuk Elly..
ReplyDeletekeren keren nih.
ReplyDelete