Mengalunlah Ombak


Fotografer : Edwardsyah

Pantai indah di sebuah pagi yang sepi. Ombak membuncah. Mengalunkan riaknya. Lepaskan marah. Lepaskan resah. Lepaskan suka. Lepaskan cinta. Lepaskan jengah. Lepaskan tawa. Lepaskan segala. Byur....., pyar......, !. Riakmu kandas di tepian menghempas sepasang kaki sang kelana. Begitulah alunan ombak ketika pagi menyingsing. Ombak yang membuncahi renungan sang kelana. Kelana yang mengelana sepanjang alunan ombak.

Ombak kembali mengalun. Kelana tersenyum. Senyum lepas. Kelepasan yang berpadu kelegaan. Maka jangan ganggu sang kelana kawan. Biarkan dia mengelana bersama ombak yang mengalun. Lepaskan jengah. Menjauh sejenak dari dunia sampah. Begitu katanya. Saya, he, tentu tak mengerti, tapi bisa memahaminya. Beginilah arti saya bagi sang kelana. Memahami meski tak mengerti. Maka saya (si Angin Selatan), tentu saja harus terus mendampinginya mengelana. Mengalunlah ombak, bisiknya lagi. Saya terdiam. Dalam hembusan sepoi saya, saya mengamini. Ya, mengalunlah ombak.........

Comments

  1. hmhmhmhmmm....
    penggambaran yang kerenn....

    ReplyDelete
  2. photonya menggambarkan keresahan ya bu... apakah angin selatan juga sedang resah? :)

    ReplyDelete
  3. @Fais, hm....selamat pagi sobat
    @Sibaho, iya fotonya (menurut si Angin Selatan) menggambarkan keresahan. Jadi seperti mendapat jalan menumpahkan kekesalan pada sesuatu (dunia sampah), hehe.
    @Seiri, selamat pagi Seiri. Cuma gerutuan yang dibingkai. Sebuah cara memecahkan bisul sobat. Selamat berhari minggu ya.

    ReplyDelete
  4. Selamat pagi Mbak...
    Mampir pagi mumpung lagi break.
    Selamat sudah PR 4

    ReplyDelete
  5. @Setiawan, pagi bang Iwan. terimakasih. Selamat mengikuti pelatihan ya. Sukses untukmu sobat.

    ReplyDelete
  6. Hmm...kangen lihat pantai di pagi hari, lihat ombaknya menciumi bibir pantai...

    ReplyDelete
  7. harus terus ditemani yah ibu ombaknya ^^..
    potonya alami kah,i mean gag diedit??cooll B-)
    happy sunday ibuu

    ReplyDelete
  8. jadi pengen ke pantai nih... suasana yang tepat untuk menghilangkan rasa penat...

    ReplyDelete
  9. jika perasaan itu berhamburan layaknya ombak yg tercecar pada jengahnya kehidupan.. aku turut tersenyum dalam tenangmu melukiskan indahnya suasana paitai waktu itu.

    siang bunda,met weekend yachh

    ReplyDelete
  10. kata2 di atas bagus banget susunannya... penuh makna

    kunjungan perdana nih...
    mampir ya ke blog saya... saya tunggu... :)

    ReplyDelete
  11. Duh...liat potonya...jd inget masa kecilku (dr klas 2 sd-2 smp) di Dilli, Tim-Tim.. Tiap hari minggu berenang di pantai....maen ombak.... Huhuhuhu...kangen ma pantai kelapa-nya dan pantai pasir putih-nya..... Pengen kesana lagi.... :)

    ReplyDelete
  12. alam adalah inspirasi terindah,

    nice, inspiratif..^_*

    ReplyDelete
  13. -_-_-_-_-_-_-Cosmorary-_-_-_-_-_-_-
    *******Salam ‘Blog’!!*******
    Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

    ADA AWQARD SPECIAL BUAT MBA>.

    -_-_-_-_-_-_-Cosmorary-_-_-_-_-_-_-

    ReplyDelete
  14. fotonya kereeenn... itu di mana yah?! aku jadi inget waktu kecil dulu sering maen ke pantai, sayang di Palembang sini ga ada pantai, hikz...

    ReplyDelete
  15. Main kepantai untuk meredam gundah dan kekesalan...kayaknya emang cocok bunda...
    Met wiken...

    ReplyDelete
  16. wah angin selatan dan omak sama2 resah ya... :-)

    ReplyDelete
  17. ehm, nice posting seperti biasanya... ;-)

    ReplyDelete
  18. @all (Hendra-site, Desfrawita, Minomino, Ranny, Seputar Internet. Ahmad Flamboyant, Regi, Va,os Angie, Hdsence, Aviorcief, Yolliz, Noor, Buwel, A-chen, semua) terimakasih komentarnya. Begitulah pantai dengan ombaknya, selalu menggulung dan mengalun. Kadang kita bisa memandangnya dengan berbagai dimensi. Ranny, gambarnya asli, tanpa editing.

    ReplyDelete
  19. daleeeemmmmmm......sampai speechless...

    ReplyDelete
  20. berkunjung pagi2 disuguhi pemandangan ombak yang segar..

    ReplyDelete
  21. Aku mau menemani sang Kelana... jika untuk menikmati debur ombak.
    Hemmm, asyik membayangkan deburan ombak.

    ReplyDelete
  22. tak mengerti, tapi memahami? aku nggak ngerti dengan kalimat itu, yuk. tapi aku coba memahami... hehehe...

    ReplyDelete
  23. ombaknya besar sekali mbak,,, seperti sedang bercerita sesuatu yang besar dan berat? apakah gerangan yah...

    ReplyDelete
  24. Baca posting mbak, jadi sadar udah lama banget gak merasakan ombak di kakiku saat jalan2 di pantai. Pa kabar, mbak?

    ReplyDelete
  25. ketika angin selatan mendampingi sang kelana, ingin ku selami apa yang ingin diungkapkan oleh ombak. deburmu hingga riak kecilmu, adakah sesuatu yang bisa kau ajarkan padaku.

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.