Mengalunlah Ombak
Pantai indah di sebuah pagi yang sepi. Ombak membuncah. Mengalunkan riaknya. Lepaskan marah. Lepaskan resah. Lepaskan suka. Lepaskan cinta. Lepaskan jengah. Lepaskan tawa. Lepaskan segala. Byur....., pyar......, !. Riakmu kandas di tepian menghempas sepasang kaki sang kelana. Begitulah alunan ombak ketika pagi menyingsing. Ombak yang membuncahi renungan sang kelana. Kelana yang mengelana sepanjang alunan ombak.
Ombak kembali mengalun. Kelana tersenyum. Senyum lepas. Kelepasan yang berpadu kelegaan. Maka jangan ganggu sang kelana kawan. Biarkan dia mengelana bersama ombak yang mengalun. Lepaskan jengah. Menjauh sejenak dari dunia sampah. Begitu katanya. Saya, he, tentu tak mengerti, tapi bisa memahaminya. Beginilah arti saya bagi sang kelana. Memahami meski tak mengerti. Maka saya (si Angin Selatan), tentu saja harus terus mendampinginya mengelana. Mengalunlah ombak, bisiknya lagi. Saya terdiam. Dalam hembusan sepoi saya, saya mengamini. Ya, mengalunlah ombak.........
Ombak kembali mengalun. Kelana tersenyum. Senyum lepas. Kelepasan yang berpadu kelegaan. Maka jangan ganggu sang kelana kawan. Biarkan dia mengelana bersama ombak yang mengalun. Lepaskan jengah. Menjauh sejenak dari dunia sampah. Begitu katanya. Saya, he, tentu tak mengerti, tapi bisa memahaminya. Beginilah arti saya bagi sang kelana. Memahami meski tak mengerti. Maka saya (si Angin Selatan), tentu saja harus terus mendampinginya mengelana. Mengalunlah ombak, bisiknya lagi. Saya terdiam. Dalam hembusan sepoi saya, saya mengamini. Ya, mengalunlah ombak.........
hmhmhmhmmm....
ReplyDeletepenggambaran yang kerenn....
photonya menggambarkan keresahan ya bu... apakah angin selatan juga sedang resah? :)
ReplyDeletedeskriptif yang dalam...
ReplyDelete@Fais, hm....selamat pagi sobat
ReplyDelete@Sibaho, iya fotonya (menurut si Angin Selatan) menggambarkan keresahan. Jadi seperti mendapat jalan menumpahkan kekesalan pada sesuatu (dunia sampah), hehe.
@Seiri, selamat pagi Seiri. Cuma gerutuan yang dibingkai. Sebuah cara memecahkan bisul sobat. Selamat berhari minggu ya.
Selamat pagi Mbak...
ReplyDeleteMampir pagi mumpung lagi break.
Selamat sudah PR 4
@Setiawan, pagi bang Iwan. terimakasih. Selamat mengikuti pelatihan ya. Sukses untukmu sobat.
ReplyDeletehmm..sip keren abiz n nice post...:)
ReplyDeleteHmm...kangen lihat pantai di pagi hari, lihat ombaknya menciumi bibir pantai...
ReplyDeletepengen ke pantaai :'(
ReplyDeleteharus terus ditemani yah ibu ombaknya ^^..
ReplyDeletepotonya alami kah,i mean gag diedit??cooll B-)
happy sunday ibuu
jadi pengen ke pantai nih... suasana yang tepat untuk menghilangkan rasa penat...
ReplyDeletejika perasaan itu berhamburan layaknya ombak yg tercecar pada jengahnya kehidupan.. aku turut tersenyum dalam tenangmu melukiskan indahnya suasana paitai waktu itu.
ReplyDeletesiang bunda,met weekend yachh
kata2 di atas bagus banget susunannya... penuh makna
ReplyDeletekunjungan perdana nih...
mampir ya ke blog saya... saya tunggu... :)
Duh...liat potonya...jd inget masa kecilku (dr klas 2 sd-2 smp) di Dilli, Tim-Tim.. Tiap hari minggu berenang di pantai....maen ombak.... Huhuhuhu...kangen ma pantai kelapa-nya dan pantai pasir putih-nya..... Pengen kesana lagi.... :)
ReplyDeletealam adalah inspirasi terindah,
ReplyDeletenice, inspiratif..^_*
-_-_-_-_-_-_-Cosmorary-_-_-_-_-_-_-
ReplyDelete*******Salam ‘Blog’!!*******
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
ADA AWQARD SPECIAL BUAT MBA>.
-_-_-_-_-_-_-Cosmorary-_-_-_-_-_-_-
fotonya kereeenn... itu di mana yah?! aku jadi inget waktu kecil dulu sering maen ke pantai, sayang di Palembang sini ga ada pantai, hikz...
ReplyDeleteMain kepantai untuk meredam gundah dan kekesalan...kayaknya emang cocok bunda...
ReplyDeleteMet wiken...
wah angin selatan dan omak sama2 resah ya... :-)
ReplyDeleteehm, nice posting seperti biasanya... ;-)
ReplyDelete@all (Hendra-site, Desfrawita, Minomino, Ranny, Seputar Internet. Ahmad Flamboyant, Regi, Va,os Angie, Hdsence, Aviorcief, Yolliz, Noor, Buwel, A-chen, semua) terimakasih komentarnya. Begitulah pantai dengan ombaknya, selalu menggulung dan mengalun. Kadang kita bisa memandangnya dengan berbagai dimensi. Ranny, gambarnya asli, tanpa editing.
ReplyDeletedaleeeemmmmmm......sampai speechless...
ReplyDeleteberkunjung pagi2 disuguhi pemandangan ombak yang segar..
ReplyDeleteHmm........
ReplyDeleteAku mau menemani sang Kelana... jika untuk menikmati debur ombak.
ReplyDeleteHemmm, asyik membayangkan deburan ombak.
tak mengerti, tapi memahami? aku nggak ngerti dengan kalimat itu, yuk. tapi aku coba memahami... hehehe...
ReplyDeleteombaknya besar sekali mbak,,, seperti sedang bercerita sesuatu yang besar dan berat? apakah gerangan yah...
ReplyDeleteBaca posting mbak, jadi sadar udah lama banget gak merasakan ombak di kakiku saat jalan2 di pantai. Pa kabar, mbak?
ReplyDeleteke pantai yoookkk!!!
ReplyDelete\^O^/
MENGALUNLAH RASA....
ReplyDeleteketika angin selatan mendampingi sang kelana, ingin ku selami apa yang ingin diungkapkan oleh ombak. deburmu hingga riak kecilmu, adakah sesuatu yang bisa kau ajarkan padaku.
ReplyDelete