Kelana Malam


Sang kelana terbangun, tepat pukul sebelas malam kurang beberapa belas menit. Ia menyibakkan selimut kesayangan sambil berjingkat pelan-pelan. Nyaris tak menimbulkan suara. Cicak di dinding menatapnya sambil mengerjabkan mata. Seringai anehpun muncul di wajahnya. Seperti tersenyum tapi tidak tersenyum. Saya katakan saja itu seringai malam. Mungkin seringai itu menjadi penanda dimulainya pengelanaan malamnya.

Inilah saat malam menjadi milikku seutuhnya. Utuh sebab ia bisa kunikmati sepuasku. Malam yang bisa kucumbu semauku. Tak perlu terburu-buru, sebab besok hari minggu. Ini malam minggu yang tidak kelabu. Begitulah desahanya disela hembusan angin malam.

Hm, kelihatannya percumbuan itu sudah dimulai. Dia tenggelam ditelan sang malam. Dia duduk di sebuah meja. Jemarinya menari di atas keyboard laptop bututnya. Entah apa yang dikerjakannya. Sesekali wajahnya menengadah memandang ke depan, lalu meneruskan perhatiannya pada layar monitor. Di luar jendela, rembulan menemaninya sambil tersenyum.

Saya tetap tak paham gerangan apa yang membuatnya betah mejadi kelana malam saat ini. Apakah ada pekerjaan kantor yang harus segera ia selesaikan ...? Apakah ia sedang menulis sesuatu yang menurutnya penting...? Apakah ia sedang menulis sesuatu untuk membuat jiwanya bahagia...? Menulis novel misalnya atau menulis biografi seorang tokoh...? Sepenuhnya tak ada jawaban yang pasti. Saya menduga saja, bila ia rela menghabiskan malamnya untuk duduk di depan laptop bututnya, pastilah ia melakukan sesuatu yang menurutnya penting. Entah apa. Bila ia telah melakukan sesuatu yang menurutnya penting, tentunya jiwanya akan bahagia. Ya...semoga saja.

Maka....demi masa, wahai sang malam.... pelukalah ia erat. Sepenuhnya ia milikmu. Cumbulah ia bersama rembulanmu. Jangan lepaskan hingga ia menitikkan jelaga di sudut matanya. Saya, he, tentu saja akan segera tidur. Kepada kau sang kelana malam, saya serahkan malam ini untukmu. Sepenuhnya untukmu. Selamat malam.

Gambar diambil dari sini

Comments

  1. aku sempat berpikir catatan ini tentang mba yg menulis ketika malam kian larut.

    bukankah apapun yg kita tulis,jika menulis saja membuat kita bahagia...itu sdh cukup.

    pertamaxxx...yeSS

    ReplyDelete
  2. Jadi teringat lagunya Poerslaves, "Malam ini akulah milikmu..."

    ReplyDelete
  3. kalo saya jadi ingat KD...
    "Temani aku rembulan diriku lagi terbakar cinta, oh oh... :-) "

    ReplyDelete
  4. wa bisa untuk buwel neh kelana malam.. He

    ReplyDelete
  5. karena malam adalah waktu untuk bisa berpikir dan berktivitas tanpa hiruk pikuk kebisingan

    ReplyDelete
  6. kalau aku malah ingat lagu bang Haji Berkelana "hikss dasar pencinta dangdut"

    ReplyDelete
  7. @SeNja, mungkin catatan setelah terbangun, lalu tidur lagi sobat. Silahkan piring cantiknya diambil buat pertamaxnya, haha
    @Ivan, siip
    @Buwel dan Achen, yep KD untuk pengantar berkelana malam ya
    @Itik Bali, betul tik
    @Munir Aedi, juga lagu Begadang ya, hehe

    ReplyDelete
  8. Karena berkutat dengan pekerjaan yang melelahkan dan menguras pikiran di siang hari maka sang kelana malam menemukan waktu yang tepat untuk mencari sesuatu yang menyenangkan atau mungkin membahagiakannya di malam hari...

    Salam hangat& sukses selalu...
    Met wiken bunda...

    ReplyDelete
  9. kalo malam-malam menulis dan gentayangan di dumay ga papa..kluar di dunia nyata..serem juga yah.. hehe

    ReplyDelete
  10. Emang benner nih... sekelumit kisah pengelana malam yang lagi begadang... Maka keluarlah tulisan kontemplasi yang indah.

    Selamat pagi mbak... maaf baru mampir.

    ReplyDelete
  11. Saya kalo bikin postingan tengah malam kalo ga pagi mbak, berasanya sepi enak. pikiran juga tenang...

    Mungkin orang yg ada di postingan ini juga sama kaya saya mbak, suka dengan ketenangan saat bikin novel atau menegerjakan sesuatu lainnya. enak kalo dikerjakan saaat sepi

    ReplyDelete
  12. malam, gelap, sepi , hening dan sendiri...saat yang tepat untuk memaksimalkan aktifitas.

    ReplyDelete
  13. kalau mlam nenaknya pada online aja

    ReplyDelete
  14. Inspirasi utk menulis memang bisa muncul kapan saja... juga di waktu malam. Mungkin malam lebih memberikan banyak kemudahan utk menulis.

    ReplyDelete
  15. Mbak.., aku datang juga... mau memberikan sebuah award utk Mbak Elly. Semoga diterima dg senang hati. Thanks...

    ReplyDelete
  16. wah salut buat tulisan ini
    kapanpun ada saja yang menginspirasinya

    ReplyDelete
  17. ini udah dini hari :) bahkan hendak ke pagi...

    ReplyDelete
  18. Mbak, Saya mau mengucpakn Terimakasih atas Dukungannya dalam Kontes SEO Bukan Sekedar Blogger Bertuah. Alhamdulillah saya masuk 3 Besar dalam Kontes Ini..

    Terimakasih Wahai Sobatku atas semua Supportnya..

    ReplyDelete
  19. assalamu'alaikum mabk Elly ...
    nampaknya sang ilalang lebih memilih malam untuk menuangkan segala rasa ya.

    ReplyDelete
  20. membaca kelana malam disiang hari .. berkunjung mabk

    ReplyDelete
  21. Malam, sebuah masa yang tepat untuk lebih menikmati dan memaknai hari. Sepertinya begitu.

    Alinia terakhirnya, bikin rasa gimanaaaa gitu. hehe. Jd ingin segera menikmati malam rasanya.

    ReplyDelete
  22. Kunjungan perdana, Mbak.
    Salam silaturahim!

    ReplyDelete
  23. @all terimakasih komentarnya. Maaf dalam 2 hari ini tidak smepat menengok blog. InsyaAllah saya akan mengunjungi anda, pelan-pelan ya. Embun, alhamdulillah, senang kalau dirimu masuk 3 besar blogger bertuah. Selamat pagi semua.

    ReplyDelete
  24. datang pagi menjumpai sang pengelana malam

    ReplyDelete
  25. Aku mampir pagi ngupi sekaligus nengok Mbak Elly

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.