Sebelum Ditenggelamkan, Yok Sahur dan Buka Puasa Dengan Ikan

Saya sih dari balita memang suka ikan. Nyaris gak ada wong Plembang yang gak suka ikan. Tak seharipun tanpa ikan, ikan dalam menu makan siang dan malam, dan ikan dalam pempek dan aneka turunannya, he.


Sebab ikan sudah mendarah daging dalam budaya wong Plembang. Ikan adalah way of life. Ikan gabus, ikan betok, ikan sepat, ikan baung, ikan tilan, ikan belida, sebagian besar adalah ikan liar, ikan tangkapan. Baru dekade terakhir ini ikan budidaya macam patin dan bawal mulai populer di Palembang.

Nah sebab usia juga maka asupan makanan mengandung kolesterol mulai dikontrol. Gak cukup dengan prinsip makan enak, harus pula sehat. Masanya harus sudah pilih-pilih makanan. Ayam, cuma mau ayam kampung muda (ayam gadis, teman-teman kantor nyeletuk, gak sekalian kriterianya ditambah, ayam gadis yang masih perawan bu 😂). Daging, cuma berani seminggu 2 kali. Selebihnya memang ikan. Tapi...ikan segar, apalagi ikan air tawar yang melimpah di Palembang.

Memang ikan lebih aman dan sehat. Rendah kolesterol, protein tinggi. Katanya, ikanpun lebih baik dari daging dan ayam. Maka Ramadhan yang semalam adalah sahur pertama ini, sayapun improvisasi menyiapkan menu ikan. Jadilah...asam padeh ikan gurame yang asamnya menggunakan jeruk kunci sebab persediaan asam jawa dan asam kandis tak ada. Hasilnya, Yummy dan segar. 


Ayo makan ikan untuk sahur dan buka puasa pada Ramadhan ini biar pintar dan sehat. Dan...sebelum ditenggelamkan bu Susi, hahaha. Mengutip twitter beliau,

Gampang kok masak ikan. Tinggal ulek-ulek sebentar, cemplang-cemplung, jadi deh.

Selamat menjalankan ibadah Puasa Ramadhan bagi yang menjalankan. Jangan lupa sahur dan buka puasa dengan menu Ikan ya. Salam.



Comments

  1. Hahaha kocak bu menteri sikok itu.

    Aku jugo fans ikan nomor wahid hahaha, lemak nian sahur apolagi bebuko pake pindang.

    omnduut.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iyo nian Yan. Untunglah, kita kan mwmang hobi ikan 😊

      Delete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.