Perempuan, Yuk Pahami Makna Amar Ma'ruf Nahi Mungkar Yang Benar

Kenapa Perempuan ?, karena saya perempuan. Alasan lain, karena kalimat itu saya temukan begitu menyolok. Tertampang terang benderang pada bio akun twitter seorang perempuan yang lagi heboh menyoal Ahok dan soal pahlawan Non Muslim di Uang kertas baru. Cari sendiri namanya ya.


Lama saya merenung soal makna kalimat "Amar Ma'ruf Nahi Mungkar" itu. Entah telah beberapa hari. Renungan sembari saya ngopi pagiiii sekali atau sebelum tidur di ujung hari yang melelahkan. 

Saya ingat pula kata-kata emak saya, "Kenapa Ma'ruf itu didulukan sebelum kata Mungkar, tentu bukan tanpa makna...". Kata emak saya, supaya kita lebih dulu berbuat baik barulah mencegah kemungkaran. Dengan kata lain, mencegah kemungkaran harus dengan teladan yang baik, dengan cara yang baik. Barulah klop dengan makna Amar Ma'ruf Nahi Mungkar.

Sayapun mencari lagi info, takut kalau-kalau makna yang saya pahami soal Amar Ma'ruf Nahi Mungkar selama ini salah. Saya temukan ini, dari sini

Amar ma’ruf nahi mungkar merupakan kekhususan dan keistimewaan umat Islam yang akan mempengaruhi kemulian umat Islam. Sehingga Allah kedepankan penyebutannya dari iman dalam firman-Nya,
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَلَوْءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرَهُمُ الْفَاسِقُونَ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. [Ali Imron :110]
 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, bahkan memerintahkan umat ini untuk menegakkannya, dalam firman-Nya.
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةُُ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلاَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung”. [Al-Imron:104].
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللهَ وَرَسُولَهُ أُوْلاَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللهُ إِنَّ اللهَ عَزِيزٌ حَكِيمُُ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.[At-Taubah:71]
Nah, saya belum salah arah rupanya. Pemahaman saya masih sama dengan apa yang dipahami para ulama di atas. Maka kenapakah banyak perempuan tak memahami bahwa motto yang kita tulis di biodata kita haruslah senada dan seirama dengan perbuatan kita di dunia nyata maupun di dunia maya (sosmed, twitter, Fb dll).

Menyoal pahlawan yang Non muslim sebagai Kafir, walaupun makna kafir itu banyak penjelasannya dan banyak macamnya, dan yang kalaupun yang diyakini adalah makna harfiah yang keras, tidaklah elok melontarkannya pada dunia di akun sosmed. Sebab Negeri ini tegak diperjuangkan dan dihuni oleh banyak suku dan agama, tak melulu Muslim. Menyoal jilbab Cut Mutia di Uang kertas baru!? Hai kaum gw, Jilbab itu walau tertera wajib bagi Muslimah di Al Qur'an tetapi  penyebarannya untuk wajib dipakai di Indonesia baru pada era Tahun 80 an ke atas. Dulu, entah di Sumatera, Sulawesi, dan Jawa, para perempuan cuma menutup kepala dengan kanduk, selendang yang dililitkan. Ingatlah. Carilah rekaman jejak dan dokumentasi nenek-nenek buyut kita dulu, apakah mereka berjilbab ? nenek buyut saya gak.

Begitulah. Bertingkah lakulah ma'ruf dahulu sebelum mencegah kemungkaran. Mencegah kemungaran dengan cara yang ma'ruf. Marilah beramar ma'ruf nahi mungkar secara bijak dan benar.  Wallahu'alam bishawab.

Selamat Hari Ibu Para Perempuan Indonesia. Salam.
  

Comments

  1. Semangat mek, setujah tulisan ini
    Lah mulai lelah dengan status2 penebar kebencian

    Salam
    www.flashwongkito.com

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.