Memori si Opi-opi

Ruangan yang sepi sebab sejak pindah rumah di area Palembang coret saya selalu datang pagiiii sekali tuk menghindari macet, demi. 




Gak sengaja liat gambar ini di FB Cek Eka. Langsung inget memori. Betapa serunya mengeksplorasi got kotor demi mendapati ikan Opi opi ini. Sebab zaman dulu sekolah kami tempuh dengan berjalan kaki, maka perjalanan beramai-ramai teman itu banyak memorinya.

Tentulah si ikan Opi opi ini. Entah kenapa dulu kami menamainya Ikan Opi opi. Matanya yang besar, perutnya yang agak buncit yang kami pandangi sambil tertawa-tawa setelah berhasil menangkapnya. Bajupun kotor kawan. Masa kecil yang indah.

Jalan kaki rame-rame zaman sekolah dulu saya kira selain eksplorasi masa kecil sedikit banyak pasti ada pengaruhnya pada mental, etos juang dan kemandirian anak-anak pada masa itu.
Sekarang, anak-anak dibudayakan antar jemput ke sekolah oleh orangtua. Saya tidak bilang bahwa budaya antar jemput anak sekolah itu kurang mendidik kemandirian anak. Hanya...., Palembang booo zaman mak ini ari tambah macet cet gara-gara orang tua antar jemput anak sekolah dengan kendaraan pribadi. Belum lagi, antar jemput ekstrakurikuler, les ini itu, wew.

Nah panjang curcol gara-gara memori si opi opi ini. Hanya pendapat pribadi. Selamat menikmati Desember indah. Salam.




Comments

  1. waduh kelamaan ngilang nie... blogku jadi kehapus di daftar dehhhh maaf yo mbak, baru mo aktip lagi nie

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.