Perempuan Millenial Kelas Menengah Ngehek

Jangan percaya judul sebelum membaca isinya.

Sejak sosial media merebak ditandai adanya smartphone di hampir semua tangan orang, maka generasi millenial menguasai informasi dunia. Bahkan selera pasar bisa dibentuk oleh generasi millenial ini. Tak terkecuali perempuan. Mereka menjadi buzzer, informer, advertiser, baik lewat status maupun share foto selfie dan welfie di sosial media mereka. Sebut saja, perempuan millenial.

Saya pun ikut ambil bagian, langsung maupun tak langsung. Saya upload foto sedang kongkow bersama teman-teman yang kami beri embel-embel nongki cantik di cafe anu. Sedang traveling di kota x, sharing foto IG di tempat keren yang kami juluki instagramable, ikut mereview produk tertentu dalam tulisan di blog. Kadang hadir launching acara untuk nanti dibuat reportasenya. Membuat branding dan tagline tertentu yang mengarah pada industri media. Seperti itulah kira-kira.

Hanya saja, sering melintas beberapa percik pikiran yang tak bisa ditepis..., apa sesungguhnya yang sedang melanda generasi ini. Kita sibuk memasuki celah millenial, menjadi buzzer bagi pasar tertentu tanpa makna yang sesungguhnya yang dibutuhkan dunia. 

Sementara, di luar sana, di pelosok desa yang tak kita kenal, di punggung bukit yang tak kita kira, di wilayah pesisir dan pulau terpencil, bahkan mungkin hanya beberapa ratus meter dari kediaman kita, ada orang yang harus bekerja sangat keras untuk makan dan tinggal di gubuk reyot atau rumah kontrakan yang menunggak belum bayar. Mereka yang tak mengenal smartphone. Tak kenal IG. Tak kenal path. Tak kenal facebook, apalagi skype. Seberapa pentingkah aksi millenial kita bagi kehidupan dunia sekitar kita !?

Perempuan, meleklah. Dunia tak melulu soal sosial media dan celah millenial. Kadangkala, perlu juga melihat kondisi dunia nyata di sekitar. Kadang perlu stop sejenak dari mainstream industri media. Berhenti ngehek itu keren. Tidak ada yang salah dengan sosial media sepanjang wajar dan positif. Hanya, tidak untuk menjadi budak pasar produk tertentu yang tidak memberi andil positif bagi kehidupan masyarakat sesungguhnya.

Tulisan untuk mengingatkan diri sendiri. Kalau ada yang sepaham atau tak sepaham itu biasa. Salam.


Comments

  1. Ya itulah perkembangan jaman mbak elly
    memang sudah ndak bisa dihindari dan alangkah baiknya kita gunakan untuk tujuan positif yang membangun diri kita sendiri atau membangun masyarakat disekitar saja agar lebih maju dan berkembang dalam segi pola fikir :)
    salam kenal.,

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.