Jelang Lebaran dan Ritual Lebaran

Sebab lebaran sebentar lagi maka hampir sebagian kaum perempuan sibuk dengan segala persiapan menyambut lebaran.


Persiapan yang panjang daftarnya. Kue kue, dari basah sampai kering. Aneka sambal dan lauk -pauk. Pempek dan turunannya, sudah pasti. Aneka minuman. Merapikan rumah, ini juga. Sehingganya
.. rengka gala-gala sodara-sodara.

Begitulah kura-kura (baru baca tentang bapernya kasus si anak fadli zon). Padahal sejatinya lebaran adalah bubarnya sifat egois, tamak, berlebihan yang ditempa oleh ibadah Ramadhan sebulan penuh. Rupanya masih seperti tahun kemarin dan tahun kemarinnya lagi. Lebaran adalah segala pernak-pernik ritual kumpul keluarga yang dibungkus dengan sebutan silaturahim dan saling bermaaf-maafan.

Begitulah kura-kura, lebaran saya. Sejujurnya pengen juga hakekat dan cara lebaran saya ini naik kelas yang lebih mementingkan substansi hikmat, bukan begitu kawan. Memanglah, tradisi lebaran yang meriah memang menukik dalam. Setidaknya mari kita berusaha mengurangi yang berlebihan. Semoga tahun depan kita masih bertemu ramadhan hingga mendapatkan suasana lebaran. Jika bertemu lagi suasana jelang lebaran tahun depan, semoga tak rengka (terkuras energi hingga terkulai kelelahan) karena persiapan pernak-pernik ritual lebaran lagi. Demikian kira-kira.

Semoga tahun depan bukan lagi sibuk oleh nastar, maksuba, 8 jam, pempek, dan ketupat tapi sibuk hikmat berdzikir dan bershalawat mengisi akhir ramadhan. Salam.

Comments