Kembang Setaman dan Kupu-kupu Berterbangan
Bukan banyak kembang, tapi ia ada di taman. Taman kecik depan rumah. Karenanya kembang yang ada disana kusebut kembang setaman. Mawar di tepi halaman, melati di sudut kanan. Kacabeling agak ke sudut kiri di samping mawar. Sisanya, kembang-kembang liar yang tau kutau namanya.
Bersama kembang setaman itu, kupu-kupu berterbangan seperti pelangkap yang bak rebana mengiringi lagu kasidahan. Kembang setaman merona, menaburkan wewangian liar agak samar yang tiba di penciuman...ku. Kupu-kupu terbang, mengerjab hinggap di dahan kembang sekelebatan seolah hinggap di pipi berikan ciuman.
Maka ketika kembang setaman dan kupu-kupu berterbangan itu tiba bersamaan padaku. Tak ada yang bisa kulakukan selain merengkuh dan menghariba sekuat yang aku bisa. Jangan, jangan pergi kembang setaman dan kupu-kupu berterbangan.
Sebab tak setiap hari mereka tiba. Hari lain terasa begitu janggal, hambar, dan meninggalkan luka. Maka kukatakan pada keduanya, datanglah lagi wahai kembang setaman dan kupu-kupu berterbangan. Datang, datang ke taman jiwa...ku.
Comments
Post a Comment
Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.