Mengakiklah Maka Kau Ada, Pusat Batu Akik Palembang

Sebab semua berasal dari tanah. Sebagian mengurai, sebagian membatu...


Batu akik itu..., memang bukan permata. Jika dulu saya jengah dan ringam dengan Batu Akik, kini tidak lagi. Dia punya pesona sendiri rupanya. Sesuatu yang indah dan dihargai hingga punya nilai sendiri, disanalah asal pesonanya. Jika beradabad-abad lalu manusia dijejali pesona intan, permata, mutiara. Kini saatnya batu akik diberi tempat yang layak. Selain karena keindahan dan keunikannya, Batu akik telah menjadi pembuka lapangan pekerjaan banyak orang. Dari pemotongan batu, pengasahan, penjualan gagang cincin, semua sumber pekerjaan, halal.

Koleksi saya?, jangan tanya. Pokoknya ada. Seandainya batu akik adalah pertanyaan ekstra malaikat di alam kubur nanti, punyakah kau batu akik maka jawabannya "Saya punya". Soal kenapa akhirnya punya ini, panjang ceritanya. Lain waktu saya ceritakan.

Nah Sumatera Selatan, termasuk wilayah yang punya potensi batu akik lokal yang khas di Indonesia selain Aceh, Kalimantan, dll. Sebut saja Baturaja, Kota di Kabupaten OKU ini punya batu akik lokal yang indah dan terkenal seantero Nusantara seperti spritus, lavender, Solar, Badar, dll. Sayang, saya tak begitu paham soal jenis-jenis batu akik.

Ingin mengakik (memakai batu akik, berburu batu akik) Baturaja? Tak perlu jauh-jauh ke Baturaja, cukup ke pusat Penjualan Batu Akik di Cinde, Palembang. Lengkap dan banyak. Jika kebetulan sedang berada di Palembang, atau memang ke Palembang untuk berburu batu akik Baturaja, mampirlah kesini. Sedang ada pameran batu Akik juga loh di Palembang .

Begitulah. Batu akik dan kita sama asalnya. Semua berasal dari tanah. Sebagian mengurai, sebagian membatu. Mengakiklah, maka kau ada.  Salam.


  

Tembus disenter. Batu akik giok warna pucat hijau (belimbing), jadi agak kekuningan

Comments