Bukan Perempuan Biasa

Sebab selera berhak memilih bentuknya sendiri, dan berhak memilih tuannya sendiri.

Sukakah kau memiliki selera yang sama dengan orang lain? Seandainya saya diberi pertanyaan itu maka jawaban saya adalah, saya suka apa yang saya sukai. Tak penting dan tak perduli apakah itu sama dengan apa yang orang lain sukai. Hanya, biasanya apa yang saya sukai itu tidak disukai orang lain. Lebih sering lagi, apa yang kebanyakan orang sukai biasanya tidak saya sukai

Beuh, betapa rumit. Saya sebut saja,  selera saya jarang sama dengan dengan orang kebanyakan. Titik. Orang suka terpincut dengan selera yang dibentuk pasar, mode baju, bahan bacaan, bahkan tokoh yang dikagumi. Saya tidak. Saya punya selera sendiri. Orang suka membaca majalah/tabloid wanita, saya tidak. Orang menokohkan Kartini, saya tidak. Orang suka meniru gaya dan teknik menulis orang lain, saya tidak. Saya suka cara menulis suka-suka saya. 
Sebab saya bukan perempuan biasa. Saya perempuan tidak biasa. Tidak biasa meniru orang lain,. Terlebih lagi, menjadi korban selera yang dibentuk pasar. Saya membebaskan selera saya memilih kepada apa yang ia sukai. 

Hanya suara ilalang di kepala

#NulisRandom2015



Comments