Tak Ada Judul
Dia datang. Malam merekah pelan seperti bara kayu yang baru nyala. Keduanya datang bersamaan. Jika malam judulnya langit gelap atau purnama, maka dia ... tak ada yang bisa dipadankan denganya. Tak ada judul.
Dia.., datang meski tak diminta. Pecah tanpa sempat kutangkap. Lalu lenyap. Kubiarkan dia pergi seperti perginya malam saat fajar menyingsing hingga matahari menerobos ke jendela dan aku lupa padanya.
Tentu saja tak ada judul. Sebab aku enggan menangkapnya. Kengganan yang yang tak jelas.
Comments
Post a Comment
Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.