Xin Chia, Selamat Pagi !

Sudah lama tak berada di beranda ini. Entah telah berapa pagi pergi begitu saja. Seperti busur panah si pemula, setiap pagi, detik dan menit berlalu tergesa-gesa. Maka menemukan lagi pagi yang tak tergesa-gesa ini rasanya bak mukzizat. Libur ini tiba. Xin Chia.

Xin Chia dalam ingatan ..., ia muncul seperti gemulai lengan para gadis yang melambai. Tak bisa tidak, lambaian itu kurasa. Sebab mall dan toko penuh nuansa merah. Manekin dengan Cheongsam. Pohon angpau, tentu saja. Kau tau, kemarin lusa aku dapat angpau setelah belanja di sebuah gerai kotaku. Isinya, voucher belanja, he. 

Ingatan itu terus berputar. Kulihat A'eng berlari-lari, tepat di sudut belakang sebuah gang. Ibunya penjahit yang menjadi langganan hampir seluruh warga kampung kami waktu itu. Alan, teman kakakku datang membawa kue buatannya yang lezat. Nando, guru sekaligus pemilik tempat kursus murid SD itu sedang tersenyum. Matanya menyipit. Xin Chia ini, merangkai wajah mereka satu per satu di ingatanku.

Ya, Xin Chia ini indah dalam ingatan. Kukira tak banyak berubah. Nuansanya tetap merah. Tetap pohon angpau. Makananannya tetap jeruk shantang, aneka manisan dan kue toples itu. Hal yang membedakan adalah di kota ini makanan Favoritnya adalah pempek, tekwan, dan aneka turunan pempek lainnya.

Begitulah. Xin Chia, selamat pagi. Selamat merayakan bagi yang merayakan. Selamat liburan buat semua.

Comments

  1. beautiful as usual... salam manis semanis-manisnya, mba newsoul ;p

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.