Sudut Sepi

Sukakah kau pada sudut? Aku suka.

Taukah kau kenapa aku suka pada posisi sudut? Sebab sudut miliki ruang khususnya. Ia adalah pertemuan bidang vertikal dan horizontal yang membentuknya dan aku bisa bersembunyi, berapa derajatpun sudutnya. 

Seperti sudut ini. Suasana redup. Cuaca mendung terbentuk sejak pagi tadi. Orang-orang datang lalu pelan-pelan hilang entah kemana. Hanya ada aku, meja, dan kursi itu. Kukatakan pada diriku sendiri, sepi ini indah. Sebab aku bisa berbuat sesuka hati tanpa risih. Aku bisa tertawa. Aku bisa melesat. Aku bisa menari lewat jari-jari lentikku. Melesatkan huruf demi huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat yang saat ini kau baca.

Kukatakan padamu, meski langit runtuh sepi sudut ini adalah milikku yang utuh. Maka meski orang-orang datang dan pergi entah kemana, meski pekerjaan menumpuk, tuntas dan menumpuk lagi, kukira tak masalah selama aku bisa hening di sudut sepi ini. Meski hanya sekejab.

Betapa ajaibnya jam ishoma. Dan aku lebih rela telat makan siang daripada melewatkan kesempatan untuk menikmati sudut sepi ini. 

Comments