The Old Woman

Di kamarnya, seseorang menatap cermin. Di dalam cermin ia melihat sudut matanya. Di sudut mata itu, ada beberapa guratan halus tapi terlihat. Tak jauh dari sudut mata itu, satu dua rambut putih memamerkan dirinya. Itu di samping kiri. Entah di kanan, atau belakang kepala.

Di beranda, bunga mawar di sisi kanan pagar depan telah mekar. Entah mekar yang ke berapa sejak ia tumbuh disana. Seperti munculnya rambut putih itu di kepala, diam-diam, pelan-pelan. Pagi saat matahari tiba, senyum mawar menjejak serta wanginya melesat, maka rambut putih itu muncul. Saat itulah keduanya menyatakan keberadaan diri mereka.

Jika mawar di beranda membuatmu tersenyum dan menenangkan seperti katamu, mengapa tidak dengan rambut putih itu...!?" Suara-suara seperti muncul dari cermin

Jika kepala tempat tumbuhnya rambut putih itu tak bisa menghargai arti pengabdian dan kesetiaan mawar pada alam ini, tak bisa memberi pengabdian yang wangi pada alam ini, maka sia-sialah ia memutih.....

Jika sudut mata itu tak bisa memunculkan sinar kesabaran dan penerimaan ketika angin bawa berita lirih, pedih tentang dunia dan orang-orang di sekeliling, maka sia-sialah ia miliki guratan halus itu....

Hidup adalah perjalanan. Perjalanan adalah sebuah proses, pelajaran. Pahit, manis, itu seksi.

 I'am the old woman. 
  

Comments

  1. Kita nikmati takdir dengan senyuman, pasti aura positif yang keluar dari diri kita!

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.