Naif

Seperti angin yang bertiup, maka kita suka bergerak. Seperti semua benda yang bergerak, maka perlu mata untuk memandang. Ketika kita bergerak tanpa mata mungkin kita telah menjadi naif.


Bergerak tanpa memandang adalah naif, kecuali kau buta. Memandang hanya dengan bola mata, juga naif. Kadangkala, memandangpun harus dengan mata hati. Memandang (yang benar) harus dengan ilmu. Sedang ilmu, tak melulu bisa didapat di bangku sekolah. Ilmu bisa ditimba dari buku. Ilmu bisa dipelajari dari lingkungan, juga alam ini. Bacalah. Ambilah hikmah segala kejadian.

He, sedang miris dengan kasus yang menimpa penyanyi dangdut dengan laki-laki bernama Vicky itu. Lebih miris lagi ketika banyak perempuan berkomentar bahwa si dangduters itu mudah ditipu karena hanya tamat SMP. Hey, buka mata. Sudah jamak bahwa kebanyakan perempuan senang ditipu karena naif. Maka perempuan, bangkitlah, belajarlah, pintarlah. Salam.

Comments

  1. ya, perempuan juga jangan hanya melihat lelaki dari tampilannya saja, tapi gunakan ilmu dan perasaan juga untuk memilihnya, hehe komentarku sok tau mbak.

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.