Merdekalah Bloggers

Ketika passion ngeblog diam-diam hilang, menyublim dan menguap entah kemana, mungkin artinya kau  sebagai bloggers belum merdeka, kata saya pada diri sendiri. Maka demi mencari passion itu, saya bawa laptop ke beranda. Lengkap dengan teman-temannya, secangkir kopi, modem, dll..
Burung-burung kecil bernyanyi. Saya mulai mendesis. Merdeka itu..., bisa diucapkan ribuan kali bila sekadar jadi ucapan. Sudahkah kau merdeka? Jawabannya tergantung isi kepala masing-masing. Katanya, merdeka adalah perjuangan melapaskan diri dari penjajahan bangsa asing. Begitukah? Bisa saja.

Tetangga sebelah rumah memanaskan mobilnya. Kegaduhan mulai terjadi. Tak hanya itu, knalpot mulai mengeluarkan bau sengak. Saya mendesis lagi. Sebagian ada yang berkata, kini perang itu adalah melawan bangsa sendiri. Mungkin, mungkin saja, kata saya dalam hati (sambil menngumpat bau sengak knalpot mobil tetangga)

Suara burung-burung kecil tak lagi terdengar. Suara bising mobil tetangga belum terhenti. Blog ini saya buka. Jari-jari saya mentuts kolom "Entri Baru". Sungguh, begitu sulit memang melawan rasa enggan dan malas. Sayapun berkata pada diri saya. Perang tersulit manusia adalah melawan dirinya sendiri. Lihat saja, mestinya saya tetap bisa rutin ngeblog, kalau saya mau. Sayangnya, saya berkelit dibalik kesibukan yang sebetulnya bukan halangan. Saya berkelit dibalik kata "Passion Hilang" padahal bisa dimunculkan, kalau mau.

Maka bloggers, merdekakanlah dirimu. Selamat memaknai HUT RI ke 68. Salam.


Comments

  1. kereeenn n inspiratiff banget!!

    kunjungi juga muhammadnurulhidayat.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Waktu dan kesempatan yg tak lagi merdeka sekarang utk ngeblog...he...he...salut deh sama yg disiplin ngeblog terus

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.