Kopi Lanang, Kopi Betino,

Apakah yang harus dilakukan dengan waktu 2 jam yang kita punya?. Banyak, tergantung kebutuhan. Tergantung pula selera dan situasi yang ada. Maka 2 jam yang saya punya untuk perjalanan Bogor-Soeta ini, ya menulis saja. Judulnya, tepat seperti diatas, Kopi Lanang, Kopi Betino.  Baca saja kalau kau mau...

Sesungguhnya kopi ya sama saja. Tetapi, esensi ngopi itu yang tidak sama antar orang per orang.  Saya kira antara perempuan dan laki-laki, esensi ngopi itu berbeda. Bagi laki-laki, ngopi itu.... mungkin bukan saja terletak pada rasa secangkir kopi, tapi pada bagaimana suasana atau cara menikmati secangkir kopi itu. Kebanyakan laki-laki lebih suka menikmati secangkir kopi sambil ngobrol, kongkow dengan teman-teman, lek-lek'an (begadang). 

Bagi perempuan, terutama yang pengopi berat seperti saya, ngopi ya ngopi saja. Secangkir kopi itu dibutuhkan untuk menclengkan mata dan memantik pikiran. Saat pagi sebelum berangkat bekerja. Saat malam sedang menulis atau mengerjakan tugas. Ngopi sambil kongkow dengan teman-teman, suka juga, sesekali. Tetapi untuk lek-lek'an, haiyah, tak kuat mata dan cepat bosan juga. Perempuan, biasanya ngopi untuk mendapatkan efek maknyus dan makcleng dari secangkir kopi dan nyaman

Karena hal itulah, mungkin para laki-laki pengopi sejati lebih suka ngopi sambil kongkow. Mungkin di cafe, warkop atau di angkringan. Sedang perempuan, mungkin lebih suka ngopi sendiri. Ngopi itu bisa di cafe, di rumah atau dimana saja asal kopinya enak dan suasananya nyaman. Itulah tentang Kopi Lanang, Kopi betino. Sesekali judulnya dalam bahasa Palembang. Çuma pendapat pribadi. Salam.

Comments

  1. Ngopi memang mujarab buat ngilangin ngantuk,, ssampe skrg aku pun spt ketagihan kalo gak ngopi koq kurang segar badannya ya? btw, apa kabar?

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.