Orkestra Langit

Sedang mengingat-ingat, apakah yang paling saya suka setelah ilalang dan pantai? Langit. Ya, rasaya langit. Sebab langit adalah bentangan alam atas sana yang selalu memberi kita sesuatu meski kita tak minta. Hanya dengan melangkahkan kaki keluar kamar. Keluar rumah, lalu mendongakkan kepala.

Maka langit kota saya pagi ini adalah lukisan mendung. Beberapa arak asap dan kabut menutupi matahari yang seseungguhnya telah muncul sejak dini hari tadi. Pohon-pohonan tinggi membentuk siluet entah merupa apa. Dahan pohon itu bergerak ke kiri dan ke kanan lalu menggugurkan daunnya. Suara cicit burung-burung pipit dan kolibri. Suara-suara ibu-ibu mengaji dari TOA masjid kampung. Tak cukup itu, juga deru pabrik Pusri. Lalu, suara desing pesawat entah maskapai penerbangan apa saja. Lengkap dan saling melengkapi. Sebuah harmoni.

Rasanya itu sebuah orkestra. Maka langit mana yang tak hadirkan orkestranya ? Tak ada. Sebab langit kita sama. Hanya nuansa dan iramanya saja yang mungkin berbeda. Sayang saja kalau ia tak kita nikmati. Salam.

Comments

  1. Langit saya saat ini sedang menyenandungkan orkestra sendu mbak
    Selamat pagi...

    ReplyDelete
  2. aku juga suka langit
    mirip lukisan yang selalu tak sam tiap hari

    ReplyDelete
  3. waah aku juga suka menikmati langit :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.