Maaf...!

Maaf..., entah kepada siapa kata itu harus diucapkan. Saya kira yang pertama dan utama adalah kepada diri sendiri. Ya, maafkanlah diri sendiri. Kenapa..? Karena tak seorangpun akan meminta maaf yang sebenarnya maaf (kepada orang/pihak lain) sebelum ia memaafkan dirinya. Baca saja kalau mau..

Ketika kita menyadari bahwa telah salah dan khilaf, maka maafkanlah diri sendiri. Bukan untuk mengecilkan arti penyesalan, tapi lebih untuk kata yang disebut "Bangkit". Tak seorangpun bisa bangkit sebelum ia memafkan dirinya sendiri. Sebelumnya, tentu saja mohon ampun padaNya.

Ketika dunia terasa begitu hingar-bingar. Ketika orang-orang terlihat begitu sok tau serta nyinyir (tapi tak memberi solusi), maka maafkanlah. Maafkanlah diri sendiri, mungkin saja kita salah menilai atau salah merasai. Maafkanlah orang lain. Maafkanlah dunia. 

Kata maaf itu sangat mulia. Dan...untuk mencapai kemulian maaf,  kita butuh keikhlasan. Ikhlaslah. Seperti daun-daun berguguran yang tiba pada masa ia gugur, lalu diterbangkan angin. Flashhhhhhh. Ringan. Tenang. Ritmik. Takkan bisa mereka begitu bila tanpa keikhlasan. Kejatuhannya ke bumi adalah sebuah keikhlasan dan... kembali ke fitrah. Maka bagi saya, mereka itulah Ahli Lebaran yang sesungguhnya.

Semoga Idul Fitri 1433 H ini membawa hikmah yang baik. Mohon maaf lahir dan bathin. Salam.

Comments

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.