Jangan Bunuh Diri !

Malam minggu di kota saya. Meski purnama sudah lewat, seharusnya saya memikirkan sesuatu yang agak syahdu dan mendayu-dayu, hehe. Sayangnya tidak. Malah tentang bunuh diri. Hm, sebuah tren yang tidak syahdu apalagi seksi. 

Tadi sore sebuah stasiun  tv menyajikan berita tentang seorang perempuan bunuh diri dengan mengajak serta anak-anaknya. Betapa miris. Apalagi dengan komentar bahwa karena himpitan eonomi, kemiskinan, telah membuat perempuan itu putus asa lalu bunuh diri. Bunuh diri dengan mengajak anak-anaknya loncat dari jembatan. Untunglah salah seorang anaknya berhasil diselamatkan warga. Ohhhh.

Begitulah. Konon, fenomena bunuh diri sama tuanya dengan adanya manusia. Faktanya, bunuh diri itu tak mengenal gender. Bunuh diri terjadi di semua kelas sosial masyarakat. Laki-laki, bunuh diri. Perempuan pun begitu. Kaum kaya. bunuh diri, kaum miskinpun begitu.  Fenomena bunuh diri sudah jadi tren.

Suicide is a permanent solution to a temporary problem (Peter Lynch). Meski semua orang akan setuju dengan kenyataan bahwa tak ada hidup yang tak miliki masalah. Tetap saja orang ingin lari dari masalah. Dan bunuh diri adalah pemecahan masalah bagi manusia yang ingin lari dari masalah dengan cara tercepat dan tergelap yang mereka punya.

Kembali pada kasus bunuh diri perempuan yang mengajak anak-anaknya itu. Jujur, saya jengah. Kasus bunuh diri itu diberitakan dengan cara lebay. Katanya, kemiskinan telah membuat perempuan itu bunuh diri dengan mengajak anak-anaknya. Rasanya agak janggal. Saya melihatnya, lebih karena masalah kejiwaan. Sebab ayah perempuan itu mengatakan bahwa dua hari sebelumnya dia kehilangan jejak anaknya (perempuan bunuh diri itu). Kemiskinan atau kejiwaan ? Entahlah.  

Maka tadi saya membayangkan diri saya adalah perempuan itu. Miskin, dengan anak-anak yang harus dihidupi. Putus asa. Gelap mata. Akan bunuh dirikah saya ? Rasanya tidak. Bayangkan diri anda adalah seorang perempuan Perempuan dengan anak-anak yang harus dihidupi sendirian. Suami pergi. Himpitan ekonomi. Putus asa. Apakah anda akan bunuh diri ? Bunuh diri dengan mengajak anak-anak anda? Ohhhh. 

Bunuh diri itu, bagi saya lebih disebabkan masalah kejiwaan. Bukan karena kemiskinan. Apapun masalahnya, apapun alasannya, jangan bunuh diri. Salam.  

Comments

  1. tapi ada juga koq berita yang memberitakan kalo wanita tersebut agak kurang waras.

    ReplyDelete
  2. yah faktor yang membuat seseorang bunuh diri itu memang bisa beda2, putus cinta, himpitan ekonomi, seperti yang di atas, kurang waras dsbnya. tapi semua faktor yang menyebabkan seseorang hingga bunuh diri itu hanyalah sebuah alasan. org2 tersebut tidak mau memperbaiki keadaan.

    ReplyDelete
  3. semua pasti ada penyebab, dan mungkin bunuh diri adalah jawaban yang pas buat mereka. karena seseorang jika dalam keadaan bingung tak munkin berfikir sedetail kita...

    hanya sebuah keputusan akhir baginya, dan itu menyelesaikan *bagi mereka

    selamat pagi bunda

    ReplyDelete
  4. bunuh diri sih sama sekali nggak nyelesaiin msalh tapi mungkin itu satu2nya yang kepikiran ya...

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.