Turut Berduka, Ro..!

Tiba-tiba Roro mention saya di twitter (masih ingat kan teman saya ini?). Tokoh  idolanya meninggal dunia. Itu loh, Wamen ESDM yang berita kematiannya memenuhi media massa kita. Maka terang saja Roro berduka. Ini kali kedua Roro kehilangan tokoh idolanya. Keduanya sama-sama meninggal dunia di gunung.

Sesungguhnya, apakah yang mereka cari di sebuah gunung ? desis Roro tadi sore. Hanya tempat sepi yang dingin, desisnya lagi. Bagi mereka yang senang mendaki tentu saja bukan sekedar mecari tempat dingin yang sepi. Mungkin untuk memenuhi rasa "Menaklukan pendakian". Sebab pendakian adalah sebuah tantangan. Bagaimana jerih payah mendaki akhirnya tertebus dengan rasa lega dan bahagia saat tiba di puncak. Oh, tiba-tiba saya ingat Greg Mortenson dalam buku Three Cup of Tea. Ingat Gie juga.

Roro kembali mendesis,

"Soel tau gak kenapa aku sedih banget.."
"Gak, kenapa...?"
"Seminggu lalu aku add beliau di FB..., dan belum dia confirm...."
"Apa..., Roro...!" saya berteriak spontan

Hiks, bukan Roro namanya kalau tidak melakukan hal-hal unik dan tak terduga.  Sebab almarhum pak Wid itu memang tokoh idolanya. Seorang menteri yang bersahaja. Selain itu, ya saya taulah. Pastilah karena pak Wamen ESDM itu berambut gondrong, hahaha, ups.

Begitulah. Turut berduka Ro..!. Jangan bersedih. Kita memang kehilangan tokoh yang baik. Mari kita panjatkan doa agar beliau beristirahat dengan tenang di alam sana. Amin....

Oh, Hari kartini ya ? Maaf, saya tak merayakan. 

Comments