Siput Di Negeri Begajulan

Malam tiba. Ia tiba pula. Bukan, bukan di negerimu tapi di sebuah negeri hitam kelam nun jauh disana. Negeri yang disebutnya Negeri Begajulan. Jangan, jangan tanya dimana. Dengarkan saja...

Negeri Begajulan itu adalah sebuah julukan seorang temannya. Julukan untuk negeri mereka. Julukan yang dulu ia anggap berlebihan. Kini, entah kenapa ia mengaminkan julukan itu. Tak jelas kenapa ia begitu. Mungkin karena daun telinganya telah memebesar. Matanya mungkin telah makin melebar. Maka mungkin makin banyak hal yang ia dengar dan ia lihat. Mungkin.

Sungguh, negeri ini memang Negeri Begajulan, katanya lagi. Seperti itulah. Penguasanya begajul. Rakyatnya begajul. Penguasa dengan segala gaya dan upaya hanya sibuk berusaha mempertahankan kekuasaannya. Rakyatnya, sibuk berteriak dan melakukan hal-hal yang ia sebut anarkis. 

Hening. Sepi. Seolah semua benda tertahan untuk bergerak dan semua bungkam. Tak lama terdengar suara.

"Maka dimanakah dia..?"

 Entahlah. Mungkin ia hengkang.

" Dimanakah dia ?"

 Entahlah. Mungkin ia tidur untuk mendapatkan mimpi indah yang bisa mengusir mimpi buruk tentang negerinya.

"Dimanakah dia ?" tanya suara itu lagi.

Tak ada jawaban kecuali sebuah benda serupa batu bergerak pelan. Sangat pelan hingga jenggahku tiba dan akupun bertanya, apakah itu...? Tak ada jawaban. Kutanya lagi, hei apa itu ? Tetap tak ada jawaban hingga bagian depan benda itu terangkat dan memperlihatkan sebentuk wajah. Oh...., astaga. Rupanya itu wajahnya. Itu memang dia. Begitu dia rupanya. Ketika negerinya hiruk pikuk dan hingar bingar dia telah menyelinap kedalam sebuah tempatnya bersembunyi, sebuah cangkang. 

Ya dia telah menjadi siput. Siput di Negeri Begajulan. Sebab hanya itu cara teraman dan termudah baginya untuk melupakan huru-hara di negerinya yang ia sebut Negeri Begajulannya. Sambil ia menyelinap itu, ia berharap bahwa saat ia keluar dari cangkangnya, Negeri Begajulannya telah berubah. Atau bahkan tak ada lagi. Ah, betapa hawa romantis hari ini telah membuatku mengalami mimpi buruk.

Comments