Ada Apa Dengan Mawar dan Marwan...?
Mawar. Hm, tak ada yang aneh dengan kata 'Mawar". Itu nama sekuntum bunga. Kau lihatlah halaman dan beranda. Bila ada bunga dengan kelopak segar dan harum, dengan batangnya ditumbuhi duri, itulah dia...
Mawar, ah, saya ingat masa saya remaja dulu. Tiap kali membaca majalah atau koran tantang gadis diperkosa, pastilah namanya disamarkan menjadi Mawar (Kalau tidak mawar ya melati). Sedangkan Marwan, tidak aneh juga. Di kampung halaman saya sangat banyak paman, pakwo atau pakcik yang bernama Marwan. Sebab Marwan adalah nama yang cukup populer di kampung saya dan di rata-rata tanah Sumatera. Begitulah yang saya tau.
Kini, tiba-tiba televisi menghadirkan nama Mawar dan Marwan. Sejuta Mawar untuk Marwan. Mawar, maafin Marwan ya. Sontak saya terpana. Bukan saja karena nama itu familiar di ingatan dan telinga saya, tapi..., lebih karena kisah dan pesan yang mereka bawa. Hehe, pesan galau boook. Itulah yang saya rasa saat melihat iklan sebuah provider selular di televisi.
Sesungguhnya, ada apa dengan Mawar dan Marwan...? Buat saya tidak ada apa-apa kecuali membangkitkan ingatan. Dan....sebuah pesan galau. Bahwa Mawar itu bapaknya pemarah dan dia suka ngambek. Sedang Marwan..., ah dia ember, agak lebay dan galau. Masa kisah cintanya diumbar..? Masa pacarnya ngambek orang sedunia harus turun tangan.
Oh, rupanya galau dan lebay itu sudah menjadi komoditi. Ya ya ya, paling tidak iklan itu cukup kreatif memanfaatkan hal-hal yang sedang populer. Adalah fakta bahwa "Kegalauan" sedang naik daun. Kreativitas memang harus melihat dan merambah hal-hal yang sedang disukai orang banyak. Ah, hanya pikiran janggal saya. Salam.
Oh, rupanya galau dan lebay itu sudah menjadi komoditi. Ya ya ya, paling tidak iklan itu cukup kreatif memanfaatkan hal-hal yang sedang populer. Adalah fakta bahwa "Kegalauan" sedang naik daun. Kreativitas memang harus melihat dan merambah hal-hal yang sedang disukai orang banyak. Ah, hanya pikiran janggal saya. Salam.
menurut saya sih yg malah mengganjel dalam pemikiran saya... segitunya sih orang menanggapi kegalauan marwan terhadap mawar... ndak main main loh... pak polisi dibawa bawa,,,
ReplyDeleteMAWAR... Maavin MARWAN yaa... ^____^
ReplyDeletehahahaha... mawar marwan
ReplyDeletegalau, gombal, jadi komoditi saat ini. biasalah strategi marketing. :D
ReplyDeletemawar dan marwan udah kaya romeo juliet nya indonesia
ReplyDelete