Jakarta Dikepung Macet dan Diancam Banjir, Maka Rosapun Membadai...

He, sungguh ini hari yang indah buat saya. Sebab hari ini saya sudah beberapa kali tersenyum. Maka inilah hikmah hidup di negara besar gemah ripah loh jinawi ini. Rasa bahagia itu, begitu mudah didapat. Bahkan di sudut-sudut hari menjelang gelap tiba.

Tadi sore, sebuah tayangan berita membuat saya tersenyum sendiri. Saat berita tersebut ditayangkan, ditampilkan judul beritanya "Macet Kepung Jakarta"". Sebelumnya lagi, ada juga sebuah berita yang diberi judul "Banjir Ancam Jakarta". Terlepas bahwa masalah ini perlu ditangani secara serius, buat saya (pemilihan kata-kata) ini bukan sekedar judul yang eyecathing lagi. Tapi lebay, hahaha.

Ya ya ya. Sebab di negeri ini lebay itu sudah jadi komoditi. Perhatikan iklan dan judul-judul berita televisi ataupun koran. Tak hanya lebay yang jadi komoditi, juga "Galau". Lihat saja, di sebuah stasiun televisi ada tayangan yag diberi judul "Galau Nite", hehe. Begitulah. Anggap saja ini hiburan buat kita. Hiburan untuk menutupi galau yang sejati. Sebab aneka kasus merebak di televisi tanpa ada kesimpulan pasti. 

Saat tulisan ini saya buat, masih stasiun tv yang sama, sedang dibahas kasus yang bermula nyanyian si Burung Nazar, dengan satu lagi penyanyi baru. Oleh stasiun televisi tersebut acara itupun diberi judul "Rosa Membadai di PD". Oh, sangat eyecathing dan easy-listening. Seperti inilah kalau lebay dan galau sudah jadi komoditi. Jakarta dikepung macet dan diancam banjir, maka Rosapun Membadai. Salam.  

Comments

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.