Ini Rindu Atau Pilu... ?

Ini rindu atau pilu...? sebuah tanya muncul begitu saja. Di benaknya. Tepat ketika suara-suara asing, entah apa, berteriak-teriak di kepalanya. Sementara, hujan di luar jendela seperti tak miliki tepi. Maka tanya yang muncul itupun seolah engan berhenti...

Bukankah ini hujan yang kau nanti...?  Ya, sungguh ia suka hujan. Hanya, kali ini hujannya seperti nyanyian rindu. Rindu yang pilu. Sebab rindunya tak berbentuk. Dan pilupun meronta. Meski diselimuti keramaian tetap saja merasa sepi. Sepi juga asing.  Meski disimpan dalam sekapan dada, pilunya menitik tepat ketika hujan itu merintik. 

Maka ketika ia masih saja bertanya, "Ini rindu atau pilu...?", kujawab saja...
"Rindu atau pilu, apa bedanya..?"
"Selama nafas masih di dada..."
"Selama senyum masih bisa terukir di sudut bibir....
"Selama matahari masih menyambut saat kau duduk di tepi pagi sambil menyesap secangkir kopi, tepiskan saja..."
"Kurasa itu bukan rindu ataupun pilu, hanya sebentuk wujud cinta ..."
"Bukankah kau bilang ketika hujan menetes, cinta kadang berwujud rindu atau pilu..." 




Ah, rupanya hanya bisikkan seseorang yang bertanya tentang rindu dan pilu saat hujan menetes di sebuah tempat. Bisikan pada ilalang. Apakah itu bisikanmu....? 

Comments

  1. tingggal bagai mana kita menghayati
    apakah rindu atau pilu

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.