Pagi Di Sebuah Rawa

Ketika saya membuka mata, saya disambut oleh sinar matahari yang menerobos dari jendela. Rupanya, setelah melakukan ritual pagi dan sedikit menulis tadi, saya tertidur lagi. Kini, pagi sudah meninggi. Hanya, ah, kicau burung, entah burung jenis apa, masih riuh terdengar. Sedang dimanakah saya...?

He, pertanyaan para pengidap insomnia. Beginillah kalau baru terbangun. Syaraf-syaraf di kepala belum sepenuhnya menyatu, hehe. Pasti karena belum ngopi lagi. Ah, baru saya ingat, semalam saya telah mengungsi ke tempat ini. Hal yang biasa saya lakukan bila akhir pekan tiba. Jika tak ada rencana lembur kantor, kondangan dan lain sebagainya, biasanya saya berakhir pekan ke rumah kakak saya. Agak sedikit di pinggir kota. Sepi, tapi menyenangkan buat saya.

Lihatlah, saya sedang berada di tepi kolam. Saya pandangi kolam yang bagian pinggirnya ditutupi enceng gondok dan sedikit melati air. Di tengahnya ada teratai warna putih dan merah jambu itu. Di sebelah kanan saya ada beberapa batang tanaman sukun yang sedang ranum berbuah. Di sebelah kiri, nampak si jambu biji yang gambar bunganya pernah saya bidik. 

Air kolam ini tenang. Sesekali ikan mujair dan sepat siam meloncat-loncat membentuk riak kecil di permukaannya. Ketika saya menoleh ke belakang, saya melihat beberapa kolam yang tepinya ditutupi jaring tinggi. Itu kolam ikan patin. Ya..., ini rawa yang airnya bisa menghasikan uang. Tentu saja, kalau kalau diolah.  Selama warga kota ini gemar makan ikan, maka usaha kolam ikan akan meraup sukses. Selama warga kota ini gemar akan pindang patin, kolam patin di rawa ini akan menghasikan uang. Begitulah.

Tentu saja senang melihat kerenyahan pagi di kolam rawa ini. Sebab selain tenang, juga membuat lega. Setidaknya senang melihat senyum di wajah kakak saya saat ia menabur pakan ikan di kolam rawa ini. Buat saya sendiri, ah kolam rawa ini telah menyimpan banyak kisah. Ia telah menolong saat saya di masa-masa sulit. Mau tau...? Sungguh.. ? Ah, kau mau tau urusan orang saja, hehe. Bercanda. Kolam rawa ini, buat saya sangat menginspirasi. Salam.

Comments

  1. Hanya karena rawa.bisa menghasilkan tulisan begini :)

    ReplyDelete
  2. subhanallah ... ciptaanNYA selalu melahirkan keindahan, pun mbak Elly yang bisa menikmatinya. Salam, mbak, lama tak silaturahim kesini

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.