Malioboro, Jujurlah Padaku....

Akhirnya Malioboro ada di depan mata saya lagi. Tentu saja, sebab panitia yang mengundang saya untuk sebuah kegiatan mengadakan acara tersebut di Hotel Inna Garuda. Lokasinya, tepat di kawasan Malioboro. Maliobroro, setelah sekian lama, hm....

Tak banyak berubah, kecuali beberapa taman dan tanaman yang lebih tertata. Siang hari, para tukang becak penuh semangat menawarkan para pejalan kaki untuk menggunakan jasa becak mereka, berkeliling Jogya.  Tentang ini, saya tulis khusus di Kompasiana, disini.

Malam hari, tentu saja lesehan di Malioboro. Saya dan beberapa teman berjalan sambil menikmata suasana malam Maliboro. Berjalan sepanjang jalan malioboro dari hotel kami menginap hingga ke benteng Vredenburg. Mendapati sebuah bangku kosong tepatdi seberang benteng itu. Kami segera duduk disana.

Malam makin larut. Obrolan kami (saya dengan beberapa teman dari Jambi) makin mengalir.  Tak lama setelah itu tepat di depan bangku kami, sekelompok pemusik jalanan memainkan musiknya. Maka terdengarlah lengkingan suara mereka,

"Jujurlah padaku, bila kau tak lagi cinta...."

Ah, lagu siapakah ini. Tapi begitu hidup dimainkan oleh kelompok pemusik itu. Saya terkesima. Kenapakah jauh-jauh saya ke Jogya dan dipertemukan dengan lengkingan lagu "Jujurlah padaku..." ini ? Padahal ini bukan lagu kegemaran saya. Kenapakah malam itu terdengar indah di telinga saya ? Entahlah. Mungkin sekedar mengingatkan saya untuk selalu jujur. Anggap saja begitu. Yogyakarta, kadang sering membuat saya terkesima.pada detik-detik yang tak terduga. 

Sudahlah. Kapan-kapan akan saya ceritakan lagi tentang kaitan jujur dan Malioboro ini. Salam.

Comments

  1. hmmmm....sejarah suka atau duka kah di malioboro...?
    hehhehhe... salam juga mbak.

    ReplyDelete
  2. kenangan,
    barangkali satu hal itu yg menjadikan lagu jujurlah padaku malam itu jadi kedengaran indah.

    salam kenal, mbak. blognya aku follow ya?

    ReplyDelete
  3. Aduh mbak, aku jadi ikutan mengingat-ingat lagu jujurlah padaku itu siapa yg nyanyi ya? Duhh.. dari tadi kupikirin kok belum ketemu jawabnya sih :(

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.