Etika Dunia Maya

Sesungguhnya, untuk saya pribadi kehidupan nyata dan maya itu sama saja. Keduanya membutuhkan kejujuran, juga etika. Ya sama saja. Kita bisa menemukan sahabat tulus atau tak tulus di dunia nyata dan maya. Begitulah.


Hanya, ketika kita bersinggungan dunia maya ada beberapa hal yang harus kita pahami mengingat kita tidak berhubungan/bertemu langsung secara fisik dengan dunia maya tersebut. Adalah hal aneh bukan kalau tiba-tiba  property anda dijadikan aset oleh orang lain tanpa seizin anda.

He, baiklah langsung saja. Saya menemukan tulisan saya di Kompasiana dibundel oleh seseorang tanpa seizin saya. Bahkan tulisan-tulisan saya tersebut juga di PDF kan tanpa saya bisa berbuat apa-apa. Apalagi, tulisan-tulisan saya yang sudah saya hapus karena saya bukukan juga dibundel juga. Maka, demi mendapatkan penyelesaian atas keberatan saya itu, saya telah melayangkan surat terbuka kepada yang bersangkutan.

Inilah surat terbuka tersebut. Semoga beliau faham bahwa dunia mayapun butuh etika. Perlu izin bila kita membundel tulisan orang lain. Salam.

Comments

  1. saya menyediakan waktu untuk mengusut tuntas masalah tersebut, menemukan orangnya jika perlu.

    sebel juga klo ada yg masih seenaknya copas karya orang lain tanpa ijin.

    ReplyDelete
  2. udah saya lihat tuh cara dia bundel kayaknya bisa di toleransi tuh, dia gak ngeklaim itu tulisan dia kok. dan masih memberi keterangan the authornya ibu elly. cuman masalahnya mungkin krn gak ijin dulu kali yak jd brasa gk beretika.

    ya wes,, sabar ae bu...

    ReplyDelete
  3. @Sketsaku, terimakasih. Ya, memang nama saay sebagai sumber disebutkan, hanya tidak diberi link. Ketika diklik nama saya, malah ke blog dia lagi bukan ke link sumber tulisan saya. keberatan kedua, begitu tulisan saya dipublish disana, langsung ter PDF kan oleh beliau itu. Tanpa saya bisa berbuat apa-apa, kadang belum sempat saya edit, hehe. Ketiga, tulisan-tulisan saya yang sudah saya hapus karena sudah saya bukukan juga masih dibundel oleh beliau.

    ReplyDelete
  4. Yang sabar ya Bu..
    Tapi saya setuju dengan etika di dunia maya, karena sesungguhnya dunia maya dan nyata itu sama, hanya berbeda media saja..

    ReplyDelete
  5. wah.. saya ingat orang itu, Mba Elly.

    kurang etis memang. smoga ada kesadaran dari beliau.

    pot inspiratip. :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.