Kau Yang Maha Melihat, Simpang Empat Charitas Punya Cerita

Simpang Empat Charitas, tepat ketika lampu merah menyala. Dia tiba. Tubuhnya agak mungil. Bertopi, kemeja kotak-kotak warna coklat dan sinar mata yang percaya diri. Kukira kepercayaan dirinya yang tinggi itu perlu dihargai, maka kuberi dia kesempatan.  Jreng...dia memulai. Kau yang Maha melihat,...tak kudengar lagi syair lanjutannya. Yang kudengar hanya suara yang getarannya menggema di sudut jiwa terdalam. Entah kenapa.


Kau yang Maha Melihat...padamu aku berserah. Tak bisa dijelaskan. Rasanya seperti dibawa pada suasana lain. Seperti sedang berada di lautan ketika perahu terhempas dan karam. Tak ada sesiapa. Tak ada pertolongan, hanya suara yang tersekat di tenggorokkan. Mengharap Dia melihat dan menyelamatkan...

Maaf, tak bisa lagi kuteruskan. Yang kuingat hanya sebuah ucapan terimakasih yang nyaris tak terdengar sambil kuberikan selembar lima ribuan lusuhku. Ya, lelaki pengamen yang menyentakkan tentang "Kau Yang Maha Melihat". Tepat tadi jam 5 ketika senja hampir tiba. Begitulah simpang charitas punya cerita.

Comments

  1. Subhanallah, terharu mndengar ceritanya friend.

    memang di bulan berkah ini kita belajar berbagi kpd sesama, bahkan bukan hanya di bulan suci pun

    ReplyDelete
  2. sepertinya kejadian di simpang empat charitas benar2 "luarbiasa" sehingga meninggalkan kesan yg begitu mendalam dalam hati mbak Elly.

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.