Jimbaran Suatu Ketika

Ketika itu sore telah tiba. Langit masih terang benderang. Angin serukan tiupan seperti ciuman kupu-kupu, sejuk, lembut. Aku tiba tanpa aba-aba. Kukatakan pada langit dan ombak disana,.... aku datang bawa segenap rasa. Tentang lelah. Tentang rencana ke depan. Tentang kau. Tentang dia. Entah tentang apa lagi. Tiba-tba, seperti kudengar sebuah jawaban,

 "Silakan, kapan saja kau ingin. Tumpahkan rasamu....."

Jawaban itu menyejukkan. Tak perlu, tak perlu kukatakan apa-apa, mereka paham. Sebab tak ada yang paham aku kecuali angin dan ombak. Sebab rasa ini hanya perlu disenyapkan dengan ciuman lembut angin dan ombak Jimbaran. Bila senyap itu telah terasa syahdu hingga ke relung terdalam jiwa, tak ada lagi yang perlu dilakukan. Semuanya telah kembali pada muara semula. Kedamaian.

Mengapakah Jimbaran...? He, sebab ia adalah awal. Tempat dimana kisahku bermula. Kau ingin tau kisah apa ? Sungguh ingin tau...? Angkatlah wajahmu, tataplah aku. Lihatlah, aku hanya setiupan bunga ilalang. Suatu ketika angin bawa aku ke sebuah meja dan kursi di tepi pantai jimbaran hingga kusaksikan indahnya suasana matahari tenggelam. Kulihat bagaimana syahdunya matahari ditelan laut perlahan-lahan diiringi deru ombak hingga malam terbentuk. Suasana itulah yang membawaku kembali ke tempat ini, Jimbaran. Tempat dimana angin dan ombak seperti sepasang kawan baik yang selalu setia, padaku....

Comments

  1. Jimbaran emang indah kok mbak
    Bali deng.. ha..ha

    Makasih empek-empeknya ya mbak
    enak lho, adekku paling bwanyak ngabisin.
    Kapan ya saya bisa ke Palembang?

    ReplyDelete
  2. Mbak, habis dari Bali ya? Kopdar juga dg Itik Bali? Wah.. pasti seru tuh!

    ReplyDelete
  3. jimbaran? beh..... jadi pingin kesana lagi..

    ReplyDelete
  4. setiap tempat bisa menjadi pecahan mozaik yang akan merangkai hidup kita seutuhnya, termasuk juga jimbaran atau sudut bumi lainnya

    ReplyDelete
  5. ibuuu ada kopdaran ma ayu??
    jimbaran..sungguh indah,romantis tempat itu apalagi dikala senja, ditemani riuh ombak, semilir angin dan suara merdu para penyanyi..
    i want to go there someday,with my man *blush* heheeh kok jadi curhaaatttt

    ReplyDelete
  6. @all (Itik Bali, Catatan Kecilku, Mas Ichang, Terapi Qalbu, Rainny, semua) terimakasih komentarnya. Tik, sama-sama, saya sedang mem"pempek"an seantero dunia, hehe. Mbak Reni, sayang saya cuma sebentar disana. Rainny, owh, hahaha, goodluck for you.

    ReplyDelete
  7. pengen ke sana....belum kesampaian nih. hiks

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.