Cinta Terakhir
tak semestinya ku merasa sepi
kau dan aku di tempat berbeda
seribu satu alasan
melemahkan tubuh ini
aku disini mengingat dirimu
kumenangis tanpa air mata
bagai bintang tak bersinar
redup hati ini
.........
kau dan aku di tempat berbeda
seribu satu alasan
melemahkan tubuh ini
aku disini mengingat dirimu
kumenangis tanpa air mata
bagai bintang tak bersinar
redup hati ini
.........
Entah kenapa, saya jadi suka lagu "Cinta Terakhir" ini. Suara Armand Maulana terdengar begitu pas di telinga. Memenuhi dinding kepala saya dengan indah. He, ini gara-gara sinetron Para Pencari Tuhan (PPT)-5 yang hampir setiap hari saya saksikan saat sahur. Lucu saja menyaksikan adegan Bang Jack sedang menyusun strategi cinta pada Dik Widya dengan sountrack lagu ini. Pyar....ada yang meletup di jiwa.
Cinta terakhir. Cinta apakah itu ? Suara di kepala saya menjawab... "Itu cinta yang kita harapkan sebagai penutup. Tak ada lagi cinta lain setelahnya..." Begitukah ? Entahlah. Salam.
PPT, hampir tiap nonton pas acara kuisnya....:D
ReplyDeletepagi mbak...tak ada yang lebih indah dari melewati hari dengan cinta, uhui...
ReplyDeleteWah, penggemar PPT juga ya mbak?
ReplyDeleteKebetulan sekali... hari ini aku sdg bicara pak Jalal, saat mbak Elly bicara tentang Bang Jack hehehe
catatan yang menggugah
ReplyDeleteAduh, kenapa ya lagunya waktu saya klik jadi dobel2 dengan lagu background dari blog ini ya..
ReplyDeleteOh maaf saya yg salah. Saya pas buka di tab lain, abis baca di blog sahabat yang sudah tak asing lagi sh, beliau yg begitu aktif menulis dan memiliki banyak blog. Terus loncat ke sini, jadinya dobel..hehe. Nice article.
ReplyDeleteseharusnya cinta yg abadi. tak bisa ke lain hati ya..
ReplyDelete