Seperti Angin


Seperti ada sehelai daun sedang jatuh di sebuah tempat yang jauh. Getarannya jatuhnya bisa ia rasakan. Maka saat getaran sehelai daun jatuh terasa itulah ia menuturkan kisah ini,

Kau dan aku disatukan oleh sebuah ikatan. Mungkin seperti  ikatan yang disebut manusia sebagai Pernikahan. Entahlah. Tidak seperti yang mereka pikirkan. Sebab bukan tubuh kita yang menyatu, melainkan jiwa kita. Maka kita bisa berrpikir seirama meski kita berjauhan. Aku disini, kau di tempat sunyimu. Jiwa kita telah dipersatukan oleh kekuatan itu. Kekuatan tak menghentak-hentak tapi halus. Tak berwarna tapi mewarnai. Sebuah kekuatan yang hembusannya kurasa dan kau rasa meski kita tepiskan. Kekuatan yang getarannya indah meski mungkin bawa kita ke arah tak jelas. Kekuatan itu  teduh. Seperti angin.......


Gambar diambil dari sini

Comments

  1. Ikatannya sekuat angin selatan.

    Gimana bukunya, bunda?

    ReplyDelete
  2. suka mba.. pertama karena tertarik judulnya, Angin adalah bagian dari hidup dan blog saya hehe..
    salam kenal :-)

    ReplyDelete
  3. Nice poem...puisinya terasa intim sekali Mba.
    Met liburan ya Mba Elly, salam buat keluarga semua :))

    ReplyDelete
  4. bner juga,,,

    kita terikat sama angin..

    angin juga bagian kehidupan,,
    thank ya,,

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.