Kehidupan Di Atas Kematian

Angin sedang berhembus ketika sore tadi tiba dan ia melintas disana. Tak terhindarkan, pikiran ini muncul kembali. Pikiran lama yang memenuhi ruang-ruang di kepala. Pikiran tentang sebuah Taman yang teduh. Taman dimana dua sisi kehidupan terlihat nyata. Taman Pemakaman Umum. TPU dekat rumahnya. He, kau tak akan merasakan auranya sebelum melihatnya langsung. Aura dimana kehidupan mengalir di atas kematian, menyatu dengan nyata.



Lihatlah dengan seksama. Degup kehidupan mengalir nyata disana. Para penjual bunga, bunga tabur dan bunga rampai, berjejer di tepi jalan sepanjang tembok makam. Di dalam makam, aneka pohon tumbuh menjejak ke langit seperti sedang melambai pada awan. Mahoni, akasia, flamboyant yang rindang. Ada pula kenanga, melati, aneka perdu hias, dan kamboja yang menyegarkan juga mewangikan udara disana. Sedikit ke sudut, di dekat pintu kanan makam, ada sebuah padepokan dimana para manusia bengal sedang bermain kartu. Tapi..., yang paling berkesan buatnya adalah segerombolan pohon pisang.

Ya, pohon pisang. Beberapa penjuru TPU itu ditumbuhi oleh berumpun-rumpun pohon pisang. Pohon pisang yang tumbuh dengan suburnya. Beberapa tandan pisang terlihat sedang berbuah dengan ranum. Ada yang buahnya siap dipananen. Beberapa lagi baru memperlihatkan jantung buahnya. Hiks, pemandangan nyata yang bisa menghasilkan banyak ide (hik, ide kisah "Bejo, Awas kau , tentu saja dari pemandangan nyata pohon pisang di TPU ini).

Lihatlah, kematian tidakah mematikan asa manusia. Lihatlah, ketika nyawa telah berpisah dari raga, manusia masih memberi sumbangsih pada semesta. Saripati tubuh manusia kembali ke tanah lalu meneruskan siklusnya pada alam ini. Salah satunya, tentu menjadi hara yang menyuburkan tanaman pisang di TPU ini. Kematian bukanlah akhir. Jangan surut dan takut pada kematian maupun pada kehidupan. Ada kehidupan di atas kematian manusia. Keduanya seperti berkawan baik. Salam.

Comments

  1. kematian bukan akhir segalanya...segalanya tak berakhir karena kematian.

    met malam, met weekend.

    ayookkk serbu tandan pisang yang udah menguning bejooo :))

    ReplyDelete
  2. Setiap mampir kesini, hati ini serasa sejuk membaca kata2 mbak... nice!!!

    ReplyDelete
  3. bener tuh,,,


    nice post,,

    sukses aja mba

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.