Pesan Di Pagi Buta

Dia berdiri disana. Sebuah saat yang jauh dari waktunya menjelaga. Angin berhembus seperti bisikkan segala sedu sedannya, entah kenapa terdengar indah. Kembang sepatu merah tua melambai manis meski warnanya masih samar sebab tertimpa kabut. Terbang, terbanglah rasa sebab buihnya tak lagi hadirkan gelombang indah di pantai kita. Ia mendesis tak jelas. Maka sebuah pesan ia tibakan kepada seseorang. Isinya, "Sudahlah. Bukankah diantara kita tetap harus saling mengingat dengan indah. Kita pisah". Pesan diterima menembus samudera. Lalu seseorang membaca pesan itu sambil tergagap. Saat itu tepat pukul 05.45 pagi. Ketel air sedang mencicit. Tepat waktu dimana betinanya biasa meyeduh secangkir kopinya.

Comments

  1. Syalalala, coba-coba, fiksi 100 kata.....

    ReplyDelete
  2. Kok tega sih... sampai berpisah segala, kenapa keindahan yang dialami tidak dipelihara ? Seindah-indahnya pisah tetap lebih indah tetap bersama.

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.