Pekerjaan, Perjalanan, dan Fiksi 50.000 Kata
Apa kabar ? Kau baik-baik saja kawan ? Semoga ya. Hah......, mohon maaf sekali lagi kesibukan membuat saya jarang berada di sini. Pekerjaan, perjalanan, dan fiksi 50.000 kata seperti telah mencengkeram saya. Ya, mencengkeram saya begitu rupa hingga saya sesak nafas.
Pekerjaan, perjalanan, dan fiksi 50.000 kata adalah sebuah sebab. Sebab yang mencekik tapi juga seperti melambai-lambai untuk minta didekap. Apalah arti kita tanpa pekerjaan...? Bosan. Tak ada pemasukan. Sedang perjalanan, apalah artinya hidup hanya diam di tempat tanpa perjalanan. Pasti monoton, dan tidak berwarna. Maka, saya suka perjalanan. Perjalanan dari rumah ke pasar. Perjalanan ke tempat kerja. Perjalanan menjenguk kerabat. Serta perjalanan-perjalanan yang lain.
Pst..... dalam perjalanan saya, saya telah bertemu dengan sahabat saya Fanda. ya, Fanda si kutubuku, sahabat saya pertama di jagad blogosphere ini. Menyenangkan sekali bisa bertemu Fanda meski sebentar. Ia ramah, ringan dan wow, ternyata jauh lebih muda dari yang pernah terpikirkan oleh saya. Sayang, kamera hp saya sangat tidak mendukung untuk mengabadikan moment penting itu. He, ada sih fotonya,cuma tidak layak ditampilkan, haha. Terimakasih ya Fan, sudah menyempatkan waktu bersilaturrahim dengan saya. Semoga persahabatan kita barokah.
Dan...., sebagaimana yang pernah saya ceritakan, selain pekerjaan dan perjalanan, sayapun disibukkan oleh proyek nekat bersama teman-teman di kompasiana. Kampung Fiksi:Jjanuari 50.000 kata. Wow, menyita waktu istrirahat saya, tapi menyenangkan dan menantang. Semoga pada 31 Januari 2011 ini saya bisa memenuhi jumlah 50.000 kata itu, amin. Doakan ya kawan.
Begitulah. Saya telah didekap oleh pekerjaan, perjalanan, dan fiksi 50.000 kata. Apapun, saya mensyukuri apa saja yang ada di hadapan saya. saya menikmati apapun yang ada dalam dekapan saya. Kaupun begitu kan. Salam.
Pekerjaan, perjalanan, dan fiksi 50.000 kata adalah sebuah sebab. Sebab yang mencekik tapi juga seperti melambai-lambai untuk minta didekap. Apalah arti kita tanpa pekerjaan...? Bosan. Tak ada pemasukan. Sedang perjalanan, apalah artinya hidup hanya diam di tempat tanpa perjalanan. Pasti monoton, dan tidak berwarna. Maka, saya suka perjalanan. Perjalanan dari rumah ke pasar. Perjalanan ke tempat kerja. Perjalanan menjenguk kerabat. Serta perjalanan-perjalanan yang lain.
Pst..... dalam perjalanan saya, saya telah bertemu dengan sahabat saya Fanda. ya, Fanda si kutubuku, sahabat saya pertama di jagad blogosphere ini. Menyenangkan sekali bisa bertemu Fanda meski sebentar. Ia ramah, ringan dan wow, ternyata jauh lebih muda dari yang pernah terpikirkan oleh saya. Sayang, kamera hp saya sangat tidak mendukung untuk mengabadikan moment penting itu. He, ada sih fotonya,cuma tidak layak ditampilkan, haha. Terimakasih ya Fan, sudah menyempatkan waktu bersilaturrahim dengan saya. Semoga persahabatan kita barokah.
Dan...., sebagaimana yang pernah saya ceritakan, selain pekerjaan dan perjalanan, sayapun disibukkan oleh proyek nekat bersama teman-teman di kompasiana. Kampung Fiksi:Jjanuari 50.000 kata. Wow, menyita waktu istrirahat saya, tapi menyenangkan dan menantang. Semoga pada 31 Januari 2011 ini saya bisa memenuhi jumlah 50.000 kata itu, amin. Doakan ya kawan.
Begitulah. Saya telah didekap oleh pekerjaan, perjalanan, dan fiksi 50.000 kata. Apapun, saya mensyukuri apa saja yang ada di hadapan saya. saya menikmati apapun yang ada dalam dekapan saya. Kaupun begitu kan. Salam.
Apa kabar Bu ? smoga sehat2 selalu...
ReplyDeleteFiksi 50.000 kata ? wow...terkesan sangat menantang dan rasanya cukup berat ( bagi saya :) ). senang rasanya bisa bersua dgn sahabat blog...ikut mendo'akan agar target 50.000 katanya terpenuhi...
met sore mbak........
ReplyDeletesemoga sukses.....
Moga bisa terus ngeblog disela-sela perjalanan, karena kita selalu merindukan tulisanmu.
ReplyDeletesemangat, mba
ReplyDeletesemoga bisa berhasil dengan sempurna
amin
selamat pagi.. kunjungan dari blogger baru... semoga berkenan untuk mampir.....
ReplyDeleteJiaah...kok ringan sih? *ngakak*
ReplyDeleteMemang aku kapas mbak? Hehe...senang juga akhirnya ketemu mbak Elly. Sayang memang pertemuan kita tanpa rencana yg matang. Tahu gitu, aku siapin kameraku deh. Tak apalah...biar yg lain gak bisa lihat, cukup kitalah yg merasakan ya
Semoga tetap bersemangat dengan fiksi 50000 kata-nya!