Bila Esok Itu Tak Ada

Seseorang menekuri malam yang meninggi. Pada tekuran kesekian, benaknya dipenuhi beberapa hal yang tiba-tiba hinggap dan tak mampu ia tolak. Bayangkanlah bila esok itu tak ada. Bayangkanlah bila ini malam adalah saat terakhir kita bersama raga. Bayangkanlah bila hanya ada hari-hari kemarin, tak ada esok. Terbayangkankah....?

Tak ada jawaban kecuali monolognya di ujung malam. Ya.... bila terbayangkan, resapilah. Bila ia bayangan tak jelas arah, tanyalah kenapa pada jiwa. Bila ia bayangan menakutkan, buanglah rasa takut itu. Bila ia bayangan yang indah kepasrahan, sambutlah. Apapun itu syukurilah. Setidaknya kita masih diberi kesempatan untuk memikirkan seandainya esok itu tak ada.

Bila esok itu tak ada buat saya, he, begitulah monolognya, tentu saja dia ikhlas. Ikhlas telah merengkuh hari-hari kemaren yang penuh warna meski mungkin tak sempurna. Sebab tak selamanya lengkung langit bisa dijadikan tempat menengadah bagi manusia.. Akan ada saatnya ia tertutup pada sebagian manusia yang telah tiba masanya. Mungkin tertutup pada dia, padamu, pada siapa saja. Maka, mari berjuang agar saat esok itu tak ada buat kita, si lengkung langit tersenyum untuk kita. Salam.

Comments

  1. berpikir 'bila esok tak ada', bagi orang beriman juga adalah satu cara utk makin meningkatkan ibadah & rasa syukur atas hari ini.

    bagi orang yg hedon, berpikir 'bila esok tak ada' justru jadi ajang utk berpuas2 mereguk kenikmatan duniawi sebelum tak ada kesempatan lagi.

    semoga kita termasuk yg pertama...

    ReplyDelete
  2. lakukan yang terbaik untuk hari ini

    ReplyDelete
  3. Apa yang terjadi hari ini memang harus selalu disyukuri, sedang esok adalah hari untuk kita berbuat yang lebih baik dari hari ini...

    Salam hangat & sehat selalu...

    ReplyDelete
  4. esok akan selalu ada kalau kita berusaha.....

    ReplyDelete
  5. datang bergerilya di blog sahabat

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.